ACARA
PRAKTIKUM 8
LILIOPSIDA
(Subclassis
Lillidae)
A. TUJUAN
1.
Menemukan
ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta
khususnya Subclassis Lillidae.
2.
Menemukan
ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family-family yang ada dalam
Subclassis Lillidae.
B. LANDASAN TEORI
Kelas Liliopsida sebagian besar
berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak berkambium dan
pembuluhnya tersebar, sistem perakarannya adalah perakaran primitif adventitif,
daun pada umumnya dengan pertulangan sejajar atau linier, kecuali pada Familia
Arecaeae pertulangan daunnya menjala, helaian daun seringkali berukuran kecil,
dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah, bagian-bagian bunga pada umumnya
kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau 4, embrio biji mempunyai satu kotiledon.
Kelas Liliopsida terdiri dari 5
subkelas, 19 ordo, 65 familia dan kurang lebih 50.000 species. Secara
evolusioner, tidak ada satu subkelas yang merupakan dari subkelas lainnya.
Walaupun Alismatidae mempunyai ciri-ciri bunga yang primitif, namun Alismatidae
bukanlah merupakan nenek moyang dari subkelas yang lainnya.
Anggota subkelas Liliidae pada
umumnya hidup terestial atau epifit dan jarang akuatik.Habitusnya ada yang
herba, semak, bahkan pohon. Daun tersebar dan pada beberapa speciesroset
batang. Bunga hipoginous dan pada beberapa species epigenous. Perhiasan bunga
dalamdua lingkaran (3+3) dan seringkali keduanya petaloid. Stamen pada umumnya
1, 3, atau 6, jarang2, 4, atau lebih dari 6. Gynoecium pada umumnya terbentuk
dari 3 karpel. Tipe plasentanyaaksilaris atau parietalis.
Subkelas Liliidae terdiri dari 2
ordo yaitu ordo Liliales dan ordo Orchidales, 19 familia,dan kurang lebih
25.000 species. Lebih dari 80% species merupakananggota familia Liliaceae dan
Orchidaceae. Ordo liliales terdiri atas 15 familia, yaitu:Phylidraceae,
Pontederiaceae, Haemodoraceae, Cynastraceae, Liliaceae, Iridaceae,
Velloziaceae,Aloeaceae, Agavaceae, Xanthorroeaceae, Hanguanaceae, Taccaceae,
Stemonaceae, Smilacaeae,dan Dioscoreaceae.
Ordo Liliiflorae atau Liliales,
kebanyakn berupa terna perenial, mempunyai rimpang. Ordo ini terdiri dari suku
Liliaceae. Tumbuhan ini berupa terna dengah rimpang atau umbi lapis,
kadang-ladang semak atau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal tersebar
pada batang atau terkumpulsebagai roset akar, adakalanya reduksi dan
cabang-cabang berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai amat membesar dan
menarik, kebanyakan banci, aktinimorf atau sedikit zygomorf. Haiasan bunga
merupakan tenda bunga dan merupakan mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa
buluh. Terdiri dari 6 daun tenda bunga, jarang hanya 4 tau lebih dari 6,
kebanyakan jelas tersusun dalam dua lingkaran. Benang sari 6 jarang sampai jam
12 atau hanya 3, berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Tangkai sari bebas
atau berlekatan dengn berbagai cara. Kepala sari beruang 2, membuka dengan
celah membujur, jarang dengan suatu liang pada ujungnya. Bakal buah menumpang
atau setengah tenggelam, kebanyakan beruang tiga dengan tembuni disudut-sudut
ruang. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Suku ini ditaksir meliputi sampai
4.000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 merga yang dikelompokan lagi dalam
kurang lebih 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi seluruh dunia.(Gembong
: 2010).
C. ALAT DAN BAHAN
·
Alat
1.
Luv
2.
Silet/Cutter
·
Bahan
1.
Family Liliaceae: Aloe vera (Lidah buaya).
2.
Family
Iridaceae: Gladiolus gandavensis (Gladiol).
3.
Family
Agavaceae: Sanseviera trifasciata (Lidah
Mertua).
4.
Family
Orcidaceae: Phalaenopsis amabilis (Anggrek
Bulan).
D. PROSEDUR KERJA
1.
Spesimen
tumbuhan yang ada diamati dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk
segi/penampang melintangnya.
2.
Daun diamati
dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepian daunnya.
3.
Bagian bunga
diamati dan dibandingkan, yaitu pada bagian: komposisi, jenis karangan bunga,
dan simetris bunganya.
4.
Perhiasan
dan alat kelamin bunga diamati, yaitu pada bagian: corolla, calyx, perigonium, stamen,
dan pistillum.
5.
Bagian-bagian
tumbuhan digambar, yaitu: percabangan tumbuhan; penampang memanjang bunga serta
braktea; stamen dan pistillum; serta diberi nama bagian-bagian tumbuhan
tersebut.
E. HASIL PENGAMATAN
F.
PEMBAHASAN
Subclassis yang diamati pada
praktikum yang telah dilakukan adalah Subclassis Lillidae yang meliputi
spesies: Aloe vera (Lidah buaya) dari
Family Liliaceae, Gladiolus gandavensis (Gladiol) dari Family Iridaceae, Sanseviera trifasciata (Lidah Mertua)
dari Family Agavaceae, Phalaenopsis
amabilis (Anggrek Bulan) dari Family Orcidaceae.
Divisi :
Magnoliopyta
Classis :
Liliopsida
Subclassis :
Lillidae
Ordo :
Liliales
Family :
Liliaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera
Aloe vera biasa di kenal dengan nama lokal lidah buaya memiliki
kekhasan yaitu pada bagian tepi daunnya terdapat duri sebagai adaptasi diri
terhadap lingkungan. Selain itu, kekhasan lain ialah memiliki tuber, yaitu
bagian batang yang tumbuh di bawah tanah.
Aloe vera terlihat termasuk tanaman herba. Berdasarkan hasil
pengamatan praktikum yang telah dilakukan, Aloe
vera terlihat memiliki pertumbuhan batang yang monopodial dengan bentuk
batang yang bulat.
Berdasarkan dari kenampakkan bagian
daunnya, Aloe vera terlihat memiliki
macam daun yang tunggal. Letak pertumbuhan daun terlihat secara equitant, yaitu
menyerupai roset batang. Bentuk daun Aloe
vera terlihat berbentuk bulat telur lanset.
Aloe vera dilihat dari bagian pertulangan daunnya, membentik
garis-garis yang memanjang, atau dengan kata lain Aloe vera memiliki pertulangan daun yang sejajar. Sedangjkan pada
bagian tepi daun Aloe vera berbentuk
serulatus. Ujung daun Aloe vera terlihat
lacip, atau disebut juga dengan akutus. Bagian pangkal daun Aloe vera terlihat berpelepah.
Aloe vera berdasarkan perbungaannya, memiliki distribusi seks
yang monoecious. Namun meskipun Aloe vera termasuk monoecious, bunga Aloe
vera sangat jarang sekali untuk ditemuai. Hal ini dikarenakan bunga Aloe vera termasuk bunga yang musiman.
Aloe vera memiliki manfaat yang beragam. Contoh manfaat dari Aloe vera yaitu sebagai penyubur rambut
pada kepala jika lendir yang berdapat di dalam daun Aloe vera dioleskan. Selain itu, Aloe vera dewasa ini sudah dapat dikembangkan sebagai makanan untuk
menyeimbangkan suhu dalam tubuh.
Divisi :
Magnoliopyta
Classis :
Liliopsida
Subclassis :
Lillidae
Ordo :
Iridales
Family :
Iridaceae
Genus : Gladiolus
Spesies : Gladiolus gandavensis
Gladiolus gandavensis dikenal pula dengan nama lokal
Gladiol. Tanaman Gladiolus gandavensis terlihat
memiliki kekhasan yaitu terdapatnya braktea. Tumbuhan Gladiolus gandavensis terlihat begitu unik dan sangat indah, oleh
karena itulah, Gladiolus gandavensis biasa
dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
Gladiolus gandavensis terlihat termasuk ke dalam tumbuhan
semak. Tumbuhan Gladiolus gandavensis, pada
bagian batangnya tumbuh secara monopodial. Bentuk batang Gladiolus gandavensis terlihat bulat.
Daun Gladiolus
gandavensis terlihat bertipe tunggal dengan perletakan daun yang equitan.
Bentuk daun dari Gladiolus gandavensis
yaitu terlihat berbentuk pita. Pertulangan Gladiolus
gandavensis terlihat dejajar. Bagian tepi daun Gladiolus gandavensis terlihat rata. Ujung daun Gladiolus gandavensis yaitu terlihat
akutus. Sedangkan pangkal daun Gladiolus
gandavensis terlihat berpelepah.
Bunga Gladiolus gandavensis terlihat berjenis tunggal. Kerangka bunga Gladiolus gandavensis terlihat resemosa.
Sedangkan simetri bunga Gladiolus
gandavensis yaitu zigomorf.
Bunga Gladiolus gandavensis memiliki tenda bunga. Jumlah helaian tenda
bunga Gladiolus gandavensis terdapat
enam buah dengan warnanya yang berwarna kuning. Bagian tenda bunga tersebut
menyerupai kelopak.
Gladiolus gandavensis termasuk ke dalam tanaman yang
distribusi seksnya monoecious. Terdapat benang sari dan putik pada satu bunga Gladiolus gandavensis.
Divisi :
Magnoliopyta
Classis :
Liliopsida
Subclassis :
Lillidae
Ordo :
Agavales
Family :
Agavaceae
Genus : Sanseviera
Spesies : Sanseviera trifasciata
Sanseviera trifasciata biasanya dikenal dengan nama lokal
lidah mertua. Tumbuhan Sanseviera
trifasciata terlihat termasuk ke dalam tumbuhan herba dengan pola
pertumbuhan monopodial. Batang Sanseviera
trifasciata terlihat berbentuk bulat.
Daun Sanseviera trifasciata terlihat berjenis tunggal. Bentuk daun Sanseviera trifasciata terlihat
equitant, yaitu menyerupai roset batang. Bentuk daun Sanseviera trifasciata yaitu bulat telur lanset. Pertulangan daun Sanseviera trifasciata berbentuk
sejajar. Bagian tepi daun Sanseviera
trifasciata yaitu terlihat rata. Sedangkan ujung daun Sanseviera trifasciata terlihat kaudatus dengan pangkal daun yang
berpelepah.
Divisi :
Magnoliopyta
Classis :
Liliopsida
Subclassis :
Lillidae
Ordo :
Orcidales
Family :
Orcidaceae
Genus : Phalaenopsis
Spesies : Phalaenopsis amabilis
Tanaman anggrek begitu unik dan
indah. Oleh karena itu, tanaman anggrek biasanya dijadikan sebagai tanaman
hias. Banyak sekali jenis-jenis anggrek yang dapat tumbuh subur di Indonesia.
Salah satu jenis tanaman anggrek yang tumbuh subur di Indonesia adalah jenis
anggrek bulan atau dikenal pula dengan nama ilmiah Phalaenopsis amabilis.
Phalaenopsis amabilis terlihat termasuk tanaman herba.
Batang Phalaenopsis amabilis terlihat
tumbuh secara monopodial. Batang Phalaenopsis
amabilis terlihat berbentuk bulat.
Daun Phalaenopsis amabilis terlihat berjenis tunggal. Letak daun Phalaenopsis amabilis terlihat dustikha
atau bersilang. Bentuk daun Phalaenopsis
amabilis terlihat bulat telur lanset dengan pertulangan daun yang sejajar.
Bagian tepi daun Phalaenopsis amabilis
terlihat rata. Sedangkan ujung daun Phalaenopsis
amabilis obtusus dengan pangkal daun yang berpelepah.
Bunga Phalaenopsis amabilis berjenis tunggal dengan karangan bunga
rasemosa. Simetri perbungaan Phalaenopsis
amabilis terlihat zigomorf. Phalaenopsis
amabilis terlihat memiliki mahkota yang berwarna ungu dengan jumlah helaian
dua buah. Terdapat pula bagian tenda bunga yang berjumlah tiga helai dan
berwarna ungu.
Phalaenopsis amabilis tergolong tanaman yang
berdistribusi seks monoecious. Phalaenopsis
amabilis terlihat memiliki benang sari dan putik pada satu bunga. Bagian
putik dan benang sari tersebut terdapat di dalam kolumna, yaitu tempat
berkumpulnya alat reproduksi
Phalaenopsis amabilis memiliki kekhasan yaitu terdapatnya
brektea. Selain itu, kekhasan lainnya yaitu terdapat pula labelum atau lidah
pada bagian bunga Phalaenopsis amabili.
Bagian labelum tersebut berfungsi untuk menarik serangga.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah
dibuat, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1.
Ciri-ciri
khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya
Subclassis Lillidae yaitu termasuk tumbuhan herba yang besah dan tidak berkayu.
2.
Ciri-ciri
khusus tumbuhan yang termasuk pada family-family yang ada dalam Subclassis
Lillidae yaitu sebagai berikut:
a.
Family Liliaceae: Aloe vera (Lidah buaya) yaitu memiliki tuber dan terdapatnya duri
pada bagian tepi daun.
b.
Family
Iridaceae: Gladiolus gandavensis (Gladiol)
yaitu terdapatnya braktea dan tenda bunga.
c.
Family
Agavaceae: Sanseviera trifasciata (Lidah
Mertua) yaitu terdapatnya tuber.
d.
Family
Orcidaceae: Phalaenopsis amabilis (Anggrek
Bulan) yaitu terdapatnya braktea, labelum, dan kolumna.
H. PERTANYAAN
1.
Tuliskan
ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Lillidae?
2.
Jelaskan
kekhasan Gladiolus gandavensis?
3.
Tuliskan dan
jelaskan spesies tumbuhan anggota Subclassis Lillidae yang berperan sebagai
tanaman hias?
4.
Jelaskan
perbedaan dari Pinophyta dengan Magnoliopsida?
5.
Jelaskan
perbedaan dari Magnoliopsida dengan Liliopsida?
JAWABAN
1.
Ciri-ciri
khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Lillidae yaitu berupa terna
dengah rimpang atau umbi lapis, kadang-ladang semak atau perdu berupa tumbuhan
memanjat. Daun tunggal tersebar pada batang atau terkumpulsebagai roset akar,
adakalanya reduksi dan cabang-cabang berubah menjadi kladodium. Bunga kecil
sampai amat membesar dan menarik, kebanyakan banci, aktinimorf atau sedikit
zygomorf. Haiasan bunga merupakan tenda bunga dan merupakan mahkota dengan atau
tanpa pelekatan berupa buluh.
2.
Kekhasan Gladiolus gandavensis yaitu memiliki
tenda bunga&braktea.
3.
Spesies
tumbuhan anggota Subclassis Lillidae yang berperan sebagai tanaman hias yaitu Aloe vera (Lidah buaya) dengan
keunikannya terdapat duri di bagian tepi daunnya, Gladiolus gandavensis (Gladiol) dengan kekhasan braktea dan
bunganya yang bertenda dan sangat indah, Sanseviera
trifasciata (Lidah Mertua) dengan bentuknya yang indah dan kekhasannya
memiliki tuber, Phalaenopsis amabilis (Anggrek
Bulan) dengan kekhasannya yaitu memiliki labelum dan bunganya sangat indah
serta berwarna mencolok.
4.
Perbedaan
dari Pinophyta dengan Magnoliopsida yaitu pada Pinophyta alat reproduksinya
berupa strobilus, sedangkan pada Magnoliopsida alat reproduksinya berupa bunga.
5.
Magnoliopsida
rata-rata tumbuhannya tinggi-tinggi dan berupa pohon yang berkayu. Sedangkan
Liliopsida biasanya tumbuhannya pendek dan berupa herba atau semak.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, A
Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kimball,
John W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mulyani,
Asep. 2013. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN Syekh
Nurjati.
Nugroho,
Hartanto, Purnomo, dkk. 2006. Struktur & Perkembangan Tumbuhan.
Bogor: Penerbit Swadaya.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo,
gembong. 2010. Taksonomi tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
http://www.plantamor.com diakses
pada tanggal 1Mei 2013 pukul 20.00 WIB.
Acara
Praktikum VI
LILIOPSIDA
(Subclassis
Alismatidae dan Arecidae)
I.
Tujuan
Praktikum
1.
Menemukan
ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta
khususnya Subclassis Alismatidae dan Arecidae.
2.
Membedakan
ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam
Subclassis Alismatidae dan Arecidae.
II.
Landasan
Teori
Magnoliophyta atau angiospermae
merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa
bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx)
dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang
berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik
(pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi
ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu
karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium.
Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida
(dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64
ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida
mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005:
20).
Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar
serabut dan tulang daunnya sejajar atau melengkung. Batangnya tidak berkambium,
tidak bercabang-cabang, tetapi beruas-ruas. Bagian bunga berjumlah tiga atau
kelipatannya. Semua Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji
berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40
famili. Beberapa jenis mempunyai habitus pohon, namun kebanyakan berupa herba
semusim atau tahunan. Batangnya bercabang sedikit atau tidak sama sekali. Daunnya
memiliki pelepah pada pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal dengan tulang
daun yang sejajar atau melengkung. Jaringan pembuluh tersusun dalam berkas yang
tersebar dalam jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium sehingga
hanya terjadi pertumbuhan oleh jaringan primer. Bunga Liliopsida mempunyai
bagian bunga dengan jumlah kelipatan 3. (Sudarsono, 2005 : 20-22).
Classis Liliopsida terdiri atas lima subclassis
terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 2 dari kelima
subclassis tersebut adalah sebagai berikut: (Campbell, 2000: 176)
1.
Subclassis
Alismatidae
Subclassis
Alismatidae mempunyai 4 ordo dan 16 family, Alismatidae mempunyai karakteristik
bunga Apokarp, herba akuatik, sistem pembuluh biasanya tidak mengandung lignin,
pollen triaperture, sel tetangga pada
stomata kebanyakan 2, pembuluh terbatas pada akar (Asep, 2013: 15)
Family dari
subclassis Alismatidae yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah
1 Family (Campbell, 2000: 180) yaitu :
a.
Familia Limnocharitaceae
Daun yang
termasuk kategori daun lengkap, habitus batangnya herba, Bunga majemuk,
actinomorf, biseksual, sepal 3, gigih. Kelopak 3, putih atau kuning. Benang
sari 3-100. Ovarium unggul. Karpel 3 sampai 20. Familia Limnocharitaceae
diwakili oleh tanaman Limnocharis flava Genjer)
2.
Subclassis
Arecidae
Subkelas
Arecidae merupakan Liliopsida yang mempunyai habitus bervariasi , ada yang
herba, semak, bahkan pohon. Duduk daun dengan pola tersebar namun ada juga yang
roset akar maupun roset batang, bunga pada umumnya berukuran kecil dalam
perbungaan spadiks dan ditutupi oleh spatha, perhiasan bunga pada umumnya
berukuran kecil dan tidak bisa dibedakan anatara kaliks dan korolla. Subkelas
ini terdiri atas 4 ordo, 5 familia dan kurang lebih 5.600 species (Asep, 2013:
15)
Family dari subclassis Arecidae yang
akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 3 Family (Campbell, 2000:
178) yaitu:
a.
Familia
Pandanaceae
Familia yang habitusnya berupa
semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar dan rumbuh tegak,
bercabang-cabang, atau berupa liana dengan batang-batang memanjat, pada pangkal
batang terdapat akar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari bagian batang yang
lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya, daun sempit, panjang, bangun pita
dengan tepi berduri kecil-kecil tajam, duri kadang-kadang juga pada sisi
punggung ibu tulangnya, tersusun dalam garis spiral (spirotich) yang biasanya
ada 3, bunga berkelamin tunggal, telanjang tersusun sebagai bunga tongkol yang
bersifat majemuk, terdapat pada ujung batang atau dalam ketiak daun-daun
pelindung yang besar, seringkali berwarna, bunga jantan dengan atau tanpa putik
yang rudimeter, mempunyai banyak benang sari yang terdapat pada sumbu bunga
pendek atau panjang, tangkai sari bebas atau berlekatan, kepala sari tegak
terdiri atau 2 ruang sari yang masing-masing dapat terbagi lagi dalam
ruang-ruang yang lebih kecil. bunga betina tanpa benang sari mandul atau bila
ada kecil dengan posisi yang hipogin. Familia Pandanaceae diwakili oleh tanaman Pandanus
amaryllifolius (Pandan Wangi)
b.
Familia
Araceae
Familia yang habitusnya berupa terna
dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit. Dalam tanah mempunyai rimpang
yang memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang memanjat, jarang dengan batang
berkayu, daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru berbentuk setelah
keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan tersusun sebagai
roset akar atau tersebar pada batang atau bersilang dalam 2 baris, helaian
bangun jantung atau perisai sering tombak atau anak panah, dengan tangkai yang
pada pangkal berubah menjadi upih daun yang seringkali tipis seperti selaput.
Bunga kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang
mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci atau berkelamin
tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol
teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol
dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga yang banci mempunyai perhiasan
bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan membentuk badan seperti piala,
bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8. Berhadapan
dengan segmen-segmen hiasan bunga, kepala sari membuka dengan celah atau liana,
bebas atau bersatu menjadi satu massa, pada bunga betina sering terdapat benang
sari–benang sari yang mandul. Familia Araceae diwakili oleh tanaman Anthurium
crystalinum (Kuping Gajah)
c.
Familia
Arecaceae
Familia yang habitusnya berupa
semak, pohon atau liana dengan batang sangat pendek hampir tidak ada, atau
tinggi besar, ada yang langsing panjang dan bersifat lentur, biasanya tidak
bercabang, seringkali penuh dengan dengan sisa-sisa tangkai daun yang lebar
berbentuk upih yang tidak gugur, akar pertama yang berasal dari lembaga segera
hilang dan diganti dengan akar-akar yang sama besar yang keluar dari pangkal
batang, daun tunggal, bercangap, berbagi atau majemuk dengan susunan
tulang-tulang menjari atau menyirip, biasanya besar, panjangnya dapat mencapai
beberapa meter, tersusun sebagai roset batang atau roset akar, pada jenis-jenis
yang memanjat, tersebar dalam kuncup, daun berlipat bila telah berkembang
biasanya berujung tajam, tepi atau ibu tulang berduri. Bunga kecil, banci atau
karena adanya reduksi salah satu alat kelaminya menjadi berkelamin tunggal,
berumah satu atau berumah dua, kadang-kadang poligam, tersusun dalam bunga
majemuk yang bersifat seperti malai, biasanya dengan ibu tangkai bunga yang
menebal, yang keseluruhanya membentuk yang disebut bunga tongkol. Karangan
bunga itu jarang terdapat pada ujung batang, tetapi biasanya diketiak-ketiak
daun atau pada batang dibawah roset daun, kebanyakan diselubungi oleh daun
pelindung yang disebut seludang bunga, seludang bunga banyak atau sedikit,
seperti belulang atau seperti membran. Hiasan bunga ganda, berupa 3 daun kelopak
yang terpisah-pisah atau berlekatan dengan susunan seperti genting atau
kutub-kutub, dalam bunga jantan biasanya tersusun seperti katup-katup dalam
bunga betina seperti genting. Benang sari biasanya 6, tersusun dalam 2
lingkaran, jarang lebih dari 6 ( 3- banyak ) atau hanya 3, bebas satu dari yang
lain atau berlekatan, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membungkus,
serbuk sari dengan permukaan yang licin jarang berduri. Familia Arecaceae
diwakili oleh tanaman Cocos nucifera (Kelapa)
III.
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat B. Bahan
1.
Lembar hasil
pengamatan 1. Limnocharis
flava (Genjer)
2.
Alat tulis 2. Pandanus
amaryllifolius (Pandan Wangi)
3. Anthurium crystalinum (Kuping Gajah)
4. Cocos
nucifera (Kelapa)
IV.
Prosedur
Kerja
1.
Habitus,
pola percabangan, dan bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan
diamati.
2.
Filotaksis,
komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya diamati.
3.
Bunga di
amati dan dibandingkan pada komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri
bunganya.
4.
Perhiasan
dan alat kelamin bunga pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan
pistilumnya.
5.
Bagian –
bagian tumbuhan seperti percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga,
braktea, stamen, dan pistilumnya diamati dan diberi nama.
V.
VI.
Pembahasan
Liliopsida
merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup
sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili, kelas Liliopsida
yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah Subclassis Alismatidae, family dan
spesies yang akan diamati pada subkelas ini adalah Family Limnocharitaceae: Limnocharis flava (Genjer), sedangkan
Subclassis Arecidae, family dan spesies
yang akan dibahasnya adalah Family Pandanaceae: Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi), Araceae: Anthurium crystalinum (Kuping Gajah),
dan Arecaceae: Cocos nucifera (Kelapa).
Berikut rincian pembahasannya:
1.
Limnocharis flava (Genjer)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Alismatidae
Ordo :
Alismatales
Famili : Limnocharitaceae
Genus : Limnocharis
Spesies : Limnocharis flava
Deskripsi tanaman :
Genjer (Limnocharis flava) merupakan tanaman terna, tumbuh di rawa atau
kolam berlumpur yang banyak airnya. Konon asalnya dari Amerika, terutama bagian
negara beriklim tropis. Selain daunnya, bunga genjer muda juga enak dijadikan
masakan. (Putri, 2009)
Morfologi tanaman :
Limnocharis
flava (Genjer) adalah salah satu contoh spesies dari
subclassis Alismatidae family Limnocharitaceae. Spesies ini memiliki habitus herba
dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya segitiga
berarah tegak lurus ke atas. (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Daunnya tunggal, letak daun roset akar (equitant), bentuk
daunnya jantung (cordate), ujungnya runcing (accutus), dengan pangkal daunnya
jantung (Cordate), bagian tepi daun bergelombang (undulatus) dan memiliki
pertulangan melengkung, jadi berdasarkan kelengkapan daun, tanaman genjer ini
termasuk pada daun lengkap. Tumbuhan genjer ini biasa hidup di air, sawah
ataupun rawa-rawa, apabila dilihat tanaman ini mempunyai akar serabut yang
masuk ke dalam lumpur. (Dasuki,
1992: 20) Termasuk bunga majemuk, bunga pada tanaman genjer ini terdapat di
ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaries). Majemuk, karangan bunga pada
tumbuhan ini adalah umbela komposira dengan simetri bunga zygomorf, bentuk
payung, di ketiak daun, terdiri dari 3-15 kuntum, tangkai panjang 15-25 cm,
hijau, kelopak lepas, bentuk kuku, hijau, tenda bunganya corrolinus, benang
sari 3, tangkaj putik kuning, kepala putik bulat, mahkota lepas, ujung
melengkung ke dalam, kuning, polypetalus. Dengan distribusi seksnya
monoceus. Genjer cocok diolah menjadi
tumisan, lalap, pecel, campuran gado-gado atau dibuat sayur bobor.
(Tjitrosoepomo, 2009: 122)
2.
Pandanus amaryllifolius (Pandan
Wangi)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subclass : Arecidae
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus
amaryllifolius
Deskripsi tanaman :
Pandanus
amaryllifolius (Pandan Wangi) merupakan jenis tumbuhan monokotil dari famili
Pandanaceae yang
memiliki daun beraroma
wangi yang khas. Daunnya merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara
Asia Tenggara lainnya, tumbuhan ini mudah
dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh.
(Anonim, 2013)
Morfologi :
Pandanus
amaryllifolius (Pandan Wangi) adalah salah satu contoh spesies dari
subclassis Arecidae family Pandanaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu
dengan pola percabangan menggarpu atau dikotom serta segi penampang batangnya
bulat berbuku – buku menjalar. (Dasuki, 1992: 20) Berdaun tunggal dengan duduk
daunnya equitant, bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan
pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan
pangkal daunnya tumpul (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), permukaan daun
licin, Daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih dan tangkai daun hanya
memiliki helaian saja. (Tjitrosoepomo, 2009: 7) Berakar gantung (radix
aereus), tumbuh menjalar, akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan
cabang. Pandan wangi biasanya dimanfaatkan sebagai obat kuat (tonikum),
penambah nafsu makan (amara), lemah saraf (neurasthenia), rematik
dan pegal linu, penenang, rambut rontok, mengitamkan rambut, dan ketombe. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
3.
Anthurium crystalinum (Kuping
Gajah)
Kerajaan :
Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subclass :
Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Anthurium
Spesies : Anthurium crystalinum
Deskripsi tanaman :
Anthurium
crystalinum (Kuping Gajah) adalah tanaman berdaun indah ini masih
berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron,keladi hias, dan alokasia. tanaman
ini termasuk jenis tanaman evergreen atau tidak mengenal masa dormansi. Dialam,
biasanya tanaman ini hidup secara epifit dengan
menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial di dasar
hutan.(Anonim, 2013)
Morfologi :
Anthurium
crystalinum (Kuping Gajah) adalah salah satu contoh spesies dari
subclassis Arecidae family Araceae. Spesies ini memiliki habitus herba pola
percabangan monopodial, bentuk penampang batangnya bulat berair.
(Tjitrosoepomo, 2009: 72) Jenis daun tunggal, duduk daun roset batang
(equitant), bentuk daun jantung (cordaate), ujung daun meruncing (accminautus),
pangkal daunnya jantung (cordate),
pertulangan menjari (palmatus) keputih-putihan, tepi daun bergelombang
(undulate). Akarnya serabut. (Dasuki, 1992: 20) Bunga majemuk kecil, dalam
jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang,
sering berbau tidak sedap, bunga banci atau berkelamin tunggal, bunga yang
banci sering sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa
sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina
dibagian bawahnya. Bunga yang banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6
segmen atau berlekatan membentuk badan seperti piala, bunga yang berkelamin
tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-segmen
hiasan bunga, kelopak bulat halus, kepala sari kuning membuka dengan celah atau
liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa, pada bunga betina sering terdapat
benang sari–benang sari yang mandul. Distribusi seksnya dioceous. Perkembang
biakkannya secara vegetative dengan potongan batang dan generative dengan biji.
Kuping gajah berkhasiat sebagai obat bengkak pada tenggorokan dan mulut.
(Tjitrosoepomo. 2009: 122)
4.
Cocos nucifera (Kelapa)
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Subclass :
Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies :
Cocos nucifera
Deskripsi tanaman:
Cocos nucifera (Kelapa)
merupakan satu jenis tumbuhan dari keluarga Areaceae termasuk jenis tanaman palma
yang mempunyai ukuran buah yantg cukup besar. Tumbuhan ini
dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai
tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa
juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini..
(Anonim, 2013)
Morfologi:
Cocos nucifera (Kelapa)
adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Arecidae family Arecaceae.
Spesies ini memiliki habitus berupa
pohon, dengan percabangan monoodial, dan bentuk segi penampang batangnya bulat
tegak lurus beruas – ruas. (Tjitrosoepomo, 2009: 72) Daun dengan jenis daun majemuk, tangkai
daun melekat pada buku-buku batang dengan
filotaksis roset batang (berselang – seling) memiliki daun dengan bentuk daun
seperti pita, dengan pertulangan daun sejajar (parallel), tepi daun rata
(entire), dengan pangkal daun tumpul
(obtuse). Dan untuk ujung daunnya meruncing (accuminatus), pada
daun muda berwarna kuning dan tua berwarna hijau. Akar serabut, tebal dan berkayu,
berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. (Dasuki,
1992: 20) Bunga tersusun
majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, terdapat bunga jantan dan
betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan
bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm
atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa
serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras
(disebut batok) dan kedap
air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran
yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa
cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase
padatannya mengendap pada dinding endokarp seiring dengan semakin tuanya buah;
embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos). Kelapa adalah pohon serba
guna bagi masyarakat tropika, hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang.
(Tjitrosoepomo. 2009: 122)
VII.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1.
Alismatidae
dan Arecidae merupakan subkelas dari kelas Liliopsida.
2.
Subclassis
Alismatidae, spesies yang telah diamati pada subkelas ini Limnocharis flava (Genjer), sedangkan Subclassis Arecidae, spesies yang telah diamati adalah \
Pandanus amaryllifolius (Pandan
Wangi), Anthurium crystalinum (Kuping
Gajah), dan Cocos nucifera (Kelapa).
3.
Limnocharis flava (Genjer)
dari family Limnocharitaceae: Habitus herba, daunnya tunggal, akar serabut yang
masuk ke dalam lumpur, termasuk
bunga majemuk, karangan bunga pada tumbuhan ini adalah umbela komposira dengan
simetri bunga zygomorf, bentuk payung, di ketiak daun, terdiri dari 3-15
kuntum, tenda bunganya corrolinus, benang sari 3, tangkai putik kuning, kepala
putik bulat, mahkota lepas dan polypetalus, kelopak lepas, dengan distribusi
seksnya monoceus.
4.
Pandanus amaryllifolius (Pandan
Wangi) dari family Pandanaceae: Habitus perdu, berdaun tunggal, berakar gantung
(radix aereus), tumbuh menjalar, biasanya dimanfaatkan sebagai obat kuat
(tonikum), penambah nafsu makan (amara), lemah saraf (neurasthenia),
rematik dan pegal linu, penenang, rambut rontok, mengitamkan rambut, dan
ketombe.
5.
Anthurium crystalinum (Kuping
Gajah) dari family Araceae: Habitus herba, jenis daun tunggal dengan duduk daun
roset batang (equitant), akarnya serabut, bunga majemuk kecil, dalam jumlah
yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang,
perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen, bunga yang berkelamin tunggal tanpa
hiasan bunga, benang sari 2-4-8, kelopak bulat halus, kepala sari kuning
membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa,
distribusi seksnya dioceous, perkembang biakkannya secara vegetative dengan
potongan batang dan generative dengan biji.
6.
Cocos nucifera (Kelapa) dari
family Arecaceae: Habitus berupa pohon,
daun majemuk dengan filotaksis roset batang (berselang – seling),
akar serabut,
tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, bunga tersusun
majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, berumah satu, bunga betina
terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari
pangkal.
VIII.
Pertanyaan
1.
Tuliskan
ciri – crri khusus tumbuhan yang termasuk kepada subclassis Alismatidae dan
Arecidae?
Ciri-ciri khusus pada subclassis
Alismatidae yaitu sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang
berkayu, tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder.
Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya adalah perakaran
adventitif (serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan daun parallel
(sejajar), kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan daun
menjala. Helaian daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan
ada pelepah. Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2
atau kelipatan 4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya
uniaperture (punya satu lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein)
Sedangkan ciri-ciri pada subclassis
Arecidae mempunyai habitus bervariasi, ada yang herba, semak, bahkan pohon.
Duduk daun dengan pola tersebar namun ada juga yang roset akar maupun roset
batang, bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan
ditutupi oleh spatha, perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak
bisa dibedakan antara kaliks dan korolla.
2.
Jelaskan
kekhasan dari Limnocharis flava?
kekhasan dari Limnocharis flava atau genjer adalah tumbuhan ini tumbuh di
permukaan perairan atau akarnya masuk ke dalam lumpur, tumbuhan tahunan,
rimpang tebal dan tegak, tinggi tumbuhan dapat mencapai setengah meter, daun
tegak atau miring, tidak mengapung, tangkainya panjang dan berlubang, helainnya
bervariasi bentuknya, mahkota bunga berwarna kuning dengan diameter 1.5 cm,
kelopak bunga berwarna hijau.
3.
Jelaskan
kekhasan dara Cocos nucifera dilihat
dari bunganya?
Kekhasan Cocos nucifera adalah Bunga majemuk dan terletak pada rangkaian
yang dilindungi oleh bractea, bunga terdiri dari bunga jantan dan betina.bunga
betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh
dari pangkal.
4.
Jelaskan
kekhasan dari Anthurium sp dilihat dari perbungannya?
Bunga Antrium sp berbentuk jantung,
umumnya berwarna menyolok dan mengkilap, warna seludang bunga amat bervariasi,
misalnya merah cerah, kuning, pink, putih atau bintik bintik merah dengan warna
dasar putih atau kombinasi dari warna-warna tersebut.
5.
Tuliskan dan
jelaskan family subclassis Arecidae yang anggotanya banyak dimanfaatkan sebagai
tanaman hias?
Family pada subclassis Arecidae yang banyak
dimanfaatkan sebagai tanaman hias yaitu dari family Araceae, Ciri khas dari
suku Araceae adalah bunga majemuk bertipi tongkaol yang berseludang (spatha).
Setiap bunga kecil, uni atau biseksual tetapi tumbuhan umumnya berumah satu.
Pada bunga biseksual perhiasan bunga umumnya 4 – 6 atau tidak ada. Pada bunga
uniseksual perhiasan bunga tereduksi. Buah umumnya buah baka. Perkembagan
tanaman hias sekarang ini sangat pesat, khususnya untuk jenis - jeinis tanaman
hias dari familia Acerace seperti Anthurium, Aglaonema, Alocasia, Caladium,
Phylodendron dan jenis - jenis tanaman hias lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Dasuki, Undang Ahmad. 1992. Fitografi. Bandung : Pusat Ilmu Hayati ITB
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame.
Cirebon: Pusat Laboratorium IAIN.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM
Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Anonim. 2013. Pandan Wangi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pandan_wangi (diakses tanggal 6 Mei 2013).
Anonim. 2013. Anthurium. http://id.wikipedia.org/wiki/Anthurium
(diakses tanggal 6 Mei 2013).
Putri. 2009. Genjer. http://putrrriii.wordpress.com/2009/11/18/genjer-limnocharis-flava/ (diakses
tanggal 6 Mei 2013)
PRAKTIKUM VI
LILIOPSIDA
(Subclassis Alismatidae & Subclassis Arecidae)
- A. TUJUAN
- Untuk menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Alismatidae & Subclassis Arecidae.
- Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Family-family yang ada dalam Subclassis Subclassis Alismatidae & Subclassis Arecidae.
- B. LANDASAN TEORI
Liliopsida
sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak
mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder, ikatan pembuluhnya
terbuka dan tersebar, sistem perakarannya adalah perakaran adentitif (serabut),
pada umumnya mempunyai daun yang pertulangannya parallel atau sejajar.(Sriyati.
2009 : 2)
Subclassis
Alismatidae mempunyai 4 ordo dan 16 Family. Ordo-ordo yang termasuk kedalam
Alismatidae yaitu : Alismatales, Hydrocharitales, Najadales, dan Triuidales.
Alismatidae mempunyai karakteristik yang bunganya apokarpus yang terkadang
monokarpus, tumbuhannya aquatic, herba dan merupakan tumbuhan yang berpembuluh
namun tidak mempunyai lignin yang kuat, sering tereduksi dan pollen trinukleat.
Family yang mewakilinya : Family Limnocharitaceae..
- Family Limnocharitaceae
Family
Limnocharitaceae merupakan tumbuhan dengan perbungaan batang. Daun basal,
stomatanya paracitic. Perbungaan scapose, dengan bentuk seludang bunganya yang
subtending setiap bunga. Bunga actinomorf, biseksual, soliter atau di
pseudoumbels. Sepals 3, terus-menerus. Kelopak 3, putih atau kuning. Benang
Sari 3 sampai 100. Superior ovarium. Carpels 3 hingga 20, dalam 1 (jarang 2)
whorls, gratis atau basally conate. Ovula 12-100 per carpel dan tersebar di
atas permukaan bagian dalam. Buah yang folikel. (Wikipedia. 2013)
Subclassis
Arecidae mempunyai 4 ordo dan 5 Family. Ordo-ordo yang termasuk didalam
Arecidae yaitu Arecales, Cyclanthales, Pandales, dan Arales. Arecidae mempunyai
banyak bunga, biasanya kecil, mempunyai spata yang jelas, dan perbungaannya
spandiks. Family yang mewakilinya : Family Araceae, Family Aracaceae dan Family
Pandanaceae.
- Family Araceae
Family
Araceae mempunyai karakteristik terna dengan getah yang cair atau seperti susu,
pahit, dalam tanah mempunyai rimpang yang memanjang atau seperti umbi,
terkadang memanjat, jarang dengan batang yang berkayu. Mempunyai daun yang
biasanya tidak banyak, terkadang baru terbentuk setelah keluarnya bunga,
tunggal atau berbagi dan majemuk. (Tjitrosoepomo. 2007 : 461)
- Family Aracaceae
Family
Aracaceae mempunyai karakteristik semak, pohon atau bahkan liana, batangnya
amat pendek hampir tidak ada, ada yang langsing berbentuk panjang dan bersifat
lentur, biasanya tidak bercabang. Mempunyai bentuk daun tunggal bercangap
berbagi atau majemuk dengan susunan tulang-tulang menjari atau menyirip.
(Tjitrosoepomo. 2007 : 459)
- Family Pandanaceae
Family
Pandanaceae mempunyai karaktersitik yang berupa semak, perdu ataupun pohon
dengan batang yang besar dan tumbuh tegak, bercabang-cabang atau berupa liana
dengan batang-batang yang memanjat, pada pangkal batangnya terdapat akar
tunjang, terkadang akarnya keluar dari bagian batang yang lebih tinggi, bahkan
dari cabang-cabangnya. Mempunyai daun yang sempit, panjang, bangun pita dengan
tepi berduri kecil-kecil tajam, dan terkadang durinya pada sisi punggung ibu
tulangnya. (Tjitrosoepomo. 2007 : 468)
- C. ALAT DAN BAHAN
- Alat
- Lup
- Alat tulis
- Bahan
- Family Limnocharitaceae : Limnocharis flava (Genjer)
- Family Pandanaceae : Pandanus amaryllifolius (Pandan)
- Family Araceae : Anthurium crystalium (Kuping gajah)
- Family Arecaceae : Cocos nucifera (Kelapa)
- D. LANGKAH KERJA
- Diamati spesimen tumbuhan yang ada dalam habitus, pola percabangan, dan bentuk segi atau penampang melintangnya
- Diamati daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya
- Diamati dan dibandingkan bunganya, yaitu pada : komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya
- Dianati perhaisan dan alat kelamin bunga, yaitu pada : Corolla, Calyx, perigonium, Stamen, dan Pistium.
- Digambar pada bagian-bagian tumbuhan, yaitu : percabangan tumbuhan, penampang memanjang bunga serta braktea, stamen dan pistilum, serta diberi nama bagian-bagaian tumbuhan tersebut.
- E. HASIL PENGAMATAN
- F. PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil pengamatan pada praktikum yang telah dilakuakan tantang Subclassis
Alismatidae dan Subclassis Arecidae, pada subclassis Alismatidae mempunyai
karakteristik habitusnya yang berupa herba aquatik yang kebanyakan tumbuhnya
didaerah lembab, daun umumnya tunggal, dengan letak yang berseling atau
kadang-kadang berhadapan atau berkarang dengan pertulangan daunnya sejajar,
daunnya mempunyai pelapah, kemudian subclassis Arecidae mempunyai karakteristik
yang berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang mempunyai kayu, memiliki daun
yang pertulangannya sejajar dan menjala, untuk lebih lengkapnya pada praktikum
yang telah dilakukan akan dibahas beberapa spesies yang mewakili, diantaranya :
Family Limnocharitaceae Limnocharis flava (Genjer), Family Pandanaceae Pandanus
amaryllifolius (Pandan), Family Araceae Colocoasia esculento (Talas)
dan Family Aracaceae Cocos nucifera (Kelapa).
- Limnocharis flava (Genjer)
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub Kelas
: Alismatidae
Ordo
: Limnocharitaceales
Famili
: Limnocharitaceae
Genus
: Limnocharis
Spesies
: Limnocharis flava
Berdasarkan
pengamatan pada Limnocharis flava ini sangat terlihat jelas batangnya
yang memiliki habitusnya berupa herba yang banyak mengandung air dan berwarna
hijau, monopodial dengan bentuk atau segi penampangnya segitiga.
Limnocharis
flava termasuk
dalam family Limnocharitaceae yang mempunyai perbungaan batang, bagian daun
terlebar pada genjer terletak pada bagian tengah helaian daun, dengan daunnya
yang basal, daunnya termasuk dalam daun tunggal yang mempunyai bentuk melebar
atau bundar telur dengan letak yang equitant, memiliki pertulangan yang
melengkung, tepi daunnya bergelombang disertai ujung daun yang membundar dan
pangkal daun yang berbentuk jantung.
Berdasarkan
pada letaknya, bunga pada tanaman Limnocharis flava atau genjer ini
terdapat di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaries). Bunga pada
tanaman genjer ini merupakan bunga majemuk, dengan bentuk bunga seperti payung,
tangkai bunga berwarna hijau. Karangan bunga pada tumbuhan ini adalah umbela
komposira dengan simetri bunga zygomorf. Zigomorf merupakan bunga yang
bisa dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga tersebut menjadi dua
bagian yang sama, dan bunganya termasuk dalam bunga yang sempurna yang terdapat
mahkota, putik, benang sari dan putik, dan distribusi seksnya monoceous.
(Tjitrosoepomo, 1985 : 149)
Perbanyakan
pada genjer secara vegetatif tanpa adanya peleburan antara sel jantan dan
betina, dan ada juga yang dengan bijinya dapat melalui penanaman kembali.
Limnocharis
flava atau genjer serung
dimanfaatkan sebagai makanan, karena didalam genjer banyak sekali kandungan
protein yang bisa kita makan, bukan hanya protein dalam genjer juga
terdapat karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, dan serat. (Viie. 2013)
- Pandanus amaryllifolius (Pandan)
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub kelas
: Arecidae
Ordo
: Pandanaceales
Family
: Pandanaceae
Genus
: Pandanus
Spesies
: Pandanus amaryllifolius
Pandanus
amaryllifolius termasuk dalam family Pandanaceae yang mempunyai karakteristik berupa
semak, perdu ataupun pohon dengan batang yang besar dan tumbuh tegak,
bercabang-cabang atau berupa liana dengan batang-batang yang memanjat, pada
pangkal batangnya terdapat akar tunjang. (Tjitrosoepomo. 2007 : 468)
Berdasarkan
hasil pengamatan habitusnya berupa semak monopodial dengan bentuk atau segi
penampang yang bulat, mempunyai daun tunggal dengan letak equitant,
pertulangannya sejajar, daunnya juga membentuk pita yang panjang bertepi entire
atau rata, ujung daunnya runcing dan pangkal daun yang berpelepah.
Pandan
mempunyai kekhasan pada daunnya, daunnya yang wangi sehingga sering
dimanfaatkan sebagai pewangi makanan dan sebagainya, menurut penelitian yang
dilakukan oleh Ery Wen dalam tugas akhirnya ternyata aroma daun pandan bisa
memperpendek waktu tidur pada mencit, karena dalam daun pandan mengandung
alkalioda, saponin, flavonoida, tanin dan polifenol. (Ery wen. 2009)
Habitat Pandanus
amaryllious atau pandan wangi tumbuh di daerah tropis dan banyak ditanam di
halaman atau di kebun. Pandan kadang tumbuh liar di tepi sungai, tepi-tepi
rawa, dan di tempat-tempat yang agak lembab, tumbuh subur dari daerah pantai.
- Colocoasia esculento (Talas)
Divisi
: Magnoliphyta
Kelas
: Liliopsida
Sub kelas
: Arecidae
Ordo
: Araceales
Family
: Araceae
Genus
: Colocoasia
Spesies
: Colocoasia esculento
Berdasarkan
pada hasil pengamatan pada Limnocharis flava mempunyai daun yang tunggal
yang berwarna hijau dan mempunyai garis-garis berwarna hujau agak muda,
berbentuk lembaran yang lebar dengan letak yang equitant, pertulangannya
menjari dengan bentuk yang berupa anak panah, tepi daunnya bergelombang, ujung
daunnya runcing dan pangkal daunnya yang berupa panah dan dan terdapat duri
pada ibu tulang daunnya.
Sistem
perakaran liar, berserabut, dan dangkal. Batang yang tersimpan dalam tanah yang
umum disebut umbi berbentuk pejal, menyilinder atau membulat, biasanya coklat
tua, dilengkapi dengan kuncup ketiak yang terdapat di atas lampang daun tempat
munculnya umbi baru, tunas atau stolon bentuk perawakan dari Colocoasia
esculenta adalah herba monopodial, dilihat dari tangkai daunnya yang
berwarna hijau dan mempunyai ruas, tumbuhnya tegak dengan bentuk atau segi
penampang batang yang membulat.
Talas atau Colocoasia
esculenta diperbanyak secara vegetatif, sedangkan untuk keperluan
penangkaran, talas dapat diperbanyak dari bijinya. Umbi utama, potongan umbi
maupun anakan umbi dapat ditanam, tetapi tunas dan ujung umbi biasanya lebih
baik.
Penyebaran
talas-talasan berasal dari daerah rawa dan hutan tropika yang bercurah hujan
tinggi, tempat tumbuhnya talasan liar yang melalui seleksi selama awal adanya
budidaya, yang diperkirakan sejak 7000 tahun yang lalu, mungkin sebelum
budidaya padi, awalnya masuk ke asia adalah dengan adanya pertahanannya
terhadap hama dan penyakit. (Adriawati. 2009)
- Cocos nucifera (Kelapa)
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub kelas
: Arecidae
Ordo
: Aracaceales
Family
: Aracaceae
Genus
: Cocos
Spesies
: Cocos nucivera
Berdasarkan
pengamatan pada Cocos nucifera habitusnya berupa pohon monopodial
yang menjulang tinggi ke atas atau berbelok mengikuti arah matahari, dengan
bentuk atau segi penampangnya yang bulat, terdapat ruas-ruas, jarang yang
mempunyai cabang.
Cocos
nucifera memiliki daun
majemuk dengan letak roset batang, mempunyai pelepah pertulangannya sejajar
dengan bentuk memanjang atau pita, tepi daun rata, ujung daunnya runcing dan
pangkal daun yang berpelepah.
Perbungaannya
terletak pada ketiak, ketika muda terlihat seperti tongkol dalam
seludang, setelah terbuka tersusun membulir dan spiral, masing-masing dengan
200-300 bunga jantan dan hanya satu sampai beberapa bunga betina dekat bagian
pangkal yang gundul. Bunga jantan 1-3 menyatu, melekat, berwarna kuning muda,
bunga betina soliter, jauh lebih besar dari bunga jantan. (Proseanet. 2013)
Pohon kelapa
merupakan salah satu pohon yang bisa hidup hingga puluhan tahun lamanya,
tanaman yang banyak tumbuh diarea pantai, namun tidak hanya dipantai saja
banyak tumbuhan kelapa yang hidup didaerah perumahan.
Pohon kelapa
atau Cocos nucifera ini termasuk salah satu pohon yang kaya akan
manfaat, semua bagian pada pohonnya bisa dimanfaatkan, seperti pada bagian
daunnya yang digunakan sebagai bahan pembungkus yang dianyam, pada akarnya yang
bisa dijadikan bahan baku pembuatan bir, dan masih banyak lagi manfaat yang
bisa diambil dari Cocos nucifera ini.
- G. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pembahasan pada praktikum yang telah dilakukan tentang sub
kelas Alismatidae dan Aracidae dapat ditarik kesimpulan :
- Karakteristik dari sub kelas Alismatidae adalah bunganya apokarpus yang terkadang monokarpus, tumbuhannya aquatic, herba dan merupakan tumbuhan yang berpembuluh.
- Mempunyai banyak bunga, biasanya kecil, mempunyai spata yang jelas, dan perbungaannya spandiks merupakan karakteristik dari sub kelas Aracidae.
- Kekhasan Family Limnocharitaceae adalah daunnya yang basal, tanaman herba aquatiq.
- Family Pandanaceae mempunyai kekhasan pada daunnya yang mempunyai aroma wangi.
- Family Araceae mempunyai duri pada ibu tulang daunnya, batangnya yang tersimpan dalam tanah yang berbentuk umbi.
- Kekhasan dari famili Aracaceae adalah bentuk pohonnya yang menjulang tinggi, bahkan jarang yang bercabang.
- H. PERTANYAAN
- Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Subclassis Alismatidae & Subclassis Arecidae ?
- Jelaskan kekhasan dari Limnocharis flava ?
- Jelaskan kekhasan bunga pada Cocoss nucivera ?
- Tulis dan jelaskan Family pada Subclassis Arecidae yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias ?
- I. JAWABAN
- Ciri khusus pada sub kelas Alismatidae adalah merupakan tumbuhan herba aquatiq, khususnya pada family Limnocharitaceae dan kekhasan pada tumbuhan Arecaceae adalah pada bunganya dan batangnya yang beruas-ruas.
- Kekhasan Limnocharis flava adalah pada batangnya yang mempunyai rongga.
- Kekhasan pada bunga Cocos nucifera adalah jumlah bunga jantan lebih banyak dibandingkan bunga betinanya.
- Family Aracaceae.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013. Manfaat kelapa. Diakses pada http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2013/01/klasifikasi-serta-manfaat-kelapa.html pada tanggal 27 mei 2013 pukul
13:00
Dasuki, A.U.
1992. Fitografi. Bandung : pusat Ilmu Hayati ITB
Ery Wen.
2009. Penelitian pada pandan. Diakses pada http://eprints.undip.ac.id/8067/1/Ery_Weni_Asmoro.pdf pada tanggal 27 mei 2013 pukul
12:58
Kim. 2012.
Genjer. Diakses pada http://kimeni-kim.blogspot.com/2012/11/genjer.html. pada tanggal 27 mei 2013 pukul
04:24
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2007. Morfologi tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Tjitrosoepomo,
Gembong. 1985. Morfologi tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Viie. 2013.
Manfaat sayur genjer. Diakses pada http://manfaatsayurgenjer.blogspot.com/2013/02/manfaat-sayur-genjer.html pada tanggal 27 mei 2013 pukul
12:59
Tidak ada komentar:
Posting Komentar