Jumat, 04 November 2016



ACARA PRAKTIKUM 8
LILIOPSIDA
(Subclassis Lillidae)

A.  TUJUAN
1.    Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Lillidae.
2.    Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family-family yang ada dalam Subclassis Lillidae.

B.  LANDASAN TEORI
Kelas Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak berkambium dan pembuluhnya tersebar, sistem perakarannya adalah perakaran primitif adventitif, daun pada umumnya dengan pertulangan sejajar atau linier, kecuali pada Familia Arecaeae pertulangan daunnya menjala, helaian daun seringkali berukuran kecil, dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah, bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau 4, embrio biji mempunyai satu kotiledon.
Kelas Liliopsida terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 familia dan kurang lebih 50.000 species. Secara evolusioner, tidak ada satu subkelas yang merupakan dari subkelas lainnya. Walaupun Alismatidae mempunyai ciri-ciri bunga yang primitif, namun Alismatidae bukanlah merupakan nenek moyang dari subkelas yang lainnya.
Anggota subkelas Liliidae pada umumnya hidup terestial atau epifit dan jarang akuatik.Habitusnya ada yang herba, semak, bahkan pohon. Daun tersebar dan pada beberapa speciesroset batang. Bunga hipoginous dan pada beberapa species epigenous. Perhiasan bunga dalamdua lingkaran (3+3) dan seringkali keduanya petaloid. Stamen pada umumnya 1, 3, atau 6, jarang2, 4, atau lebih dari 6. Gynoecium pada umumnya terbentuk dari 3 karpel. Tipe plasentanyaaksilaris atau parietalis.
Subkelas Liliidae terdiri dari 2 ordo yaitu ordo Liliales dan ordo Orchidales, 19 familia,dan kurang lebih 25.000 species. Lebih dari 80% species merupakananggota familia Liliaceae dan Orchidaceae. Ordo liliales terdiri atas 15 familia, yaitu:Phylidraceae, Pontederiaceae, Haemodoraceae, Cynastraceae, Liliaceae, Iridaceae, Velloziaceae,Aloeaceae, Agavaceae, Xanthorroeaceae, Hanguanaceae, Taccaceae, Stemonaceae, Smilacaeae,dan Dioscoreaceae.
Ordo Liliiflorae atau Liliales, kebanyakn berupa terna perenial, mempunyai rimpang. Ordo ini terdiri dari suku Liliaceae. Tumbuhan ini berupa terna dengah rimpang atau umbi lapis, kadang-ladang semak atau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal tersebar pada batang atau terkumpulsebagai roset akar, adakalanya reduksi dan cabang-cabang berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai amat membesar dan menarik, kebanyakan banci, aktinimorf atau sedikit zygomorf. Haiasan bunga merupakan tenda bunga dan merupakan mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa buluh. Terdiri dari 6 daun tenda bunga, jarang hanya 4 tau lebih dari 6, kebanyakan jelas tersusun dalam dua lingkaran. Benang sari 6 jarang sampai jam 12 atau hanya 3, berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Tangkai sari bebas atau berlekatan dengn berbagai cara. Kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur, jarang dengan suatu liang pada ujungnya. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, kebanyakan beruang tiga dengan tembuni disudut-sudut ruang. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Suku ini ditaksir meliputi sampai 4.000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 merga yang dikelompokan lagi dalam kurang lebih 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi seluruh dunia.(Gembong : 2010).

C.  ALAT DAN BAHAN
·      Alat
1.    Luv
2.    Silet/Cutter
·      Bahan
1.    Family  Liliaceae: Aloe vera (Lidah buaya).
2.    Family Iridaceae: Gladiolus gandavensis (Gladiol).
3.    Family Agavaceae: Sanseviera trifasciata (Lidah Mertua).
4.    Family Orcidaceae: Phalaenopsis amabilis (Anggrek Bulan).

D.  PROSEDUR KERJA
1.    Spesimen tumbuhan yang ada diamati dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk segi/penampang melintangnya.
2.    Daun diamati dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepian daunnya.
3.    Bagian bunga diamati dan dibandingkan, yaitu pada bagian: komposisi, jenis karangan bunga, dan simetris bunganya.
4.    Perhiasan dan alat kelamin bunga diamati, yaitu pada bagian: corolla, calyx, perigonium, stamen, dan pistillum.
5.    Bagian-bagian tumbuhan digambar, yaitu: percabangan tumbuhan; penampang memanjang bunga serta braktea; stamen dan pistillum; serta diberi nama bagian-bagian tumbuhan tersebut.



E.  HASIL PENGAMATAN



     
F.   PEMBAHASAN
Subclassis yang diamati pada praktikum yang telah dilakukan adalah Subclassis Lillidae yang meliputi spesies: Aloe vera (Lidah buaya) dari Family  Liliaceae, Gladiolus gandavensis (Gladiol) dari Family Iridaceae, Sanseviera trifasciata (Lidah Mertua) dari Family Agavaceae, Phalaenopsis amabilis (Anggrek Bulan) dari Family Orcidaceae.

Divisi   : Magnoliopyta
Classis : Liliopsida
Subclassis        : Lillidae
Ordo    : Liliales
Family : Liliaceae
Genus  : Aloe
Spesies : Aloe vera
Aloe vera biasa di kenal dengan nama lokal lidah buaya memiliki kekhasan yaitu pada bagian tepi daunnya terdapat duri sebagai adaptasi diri terhadap lingkungan. Selain itu, kekhasan lain ialah memiliki tuber, yaitu bagian batang yang tumbuh di bawah tanah.
Aloe vera terlihat termasuk tanaman herba. Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang telah dilakukan, Aloe vera terlihat memiliki pertumbuhan batang yang monopodial dengan bentuk batang yang bulat.
Berdasarkan dari kenampakkan bagian daunnya, Aloe vera terlihat memiliki macam daun yang tunggal. Letak pertumbuhan daun terlihat secara equitant, yaitu menyerupai roset batang. Bentuk daun Aloe vera terlihat berbentuk bulat telur lanset.
Aloe vera dilihat dari bagian pertulangan daunnya, membentik garis-garis yang memanjang, atau dengan kata lain Aloe vera memiliki pertulangan daun yang sejajar. Sedangjkan pada bagian tepi daun Aloe vera berbentuk serulatus. Ujung daun Aloe vera terlihat lacip, atau disebut juga dengan akutus. Bagian pangkal daun Aloe vera terlihat berpelepah.
Aloe vera berdasarkan perbungaannya, memiliki distribusi seks yang monoecious. Namun meskipun  Aloe vera termasuk monoecious,  bunga Aloe vera sangat jarang sekali untuk ditemuai. Hal ini dikarenakan bunga Aloe vera  termasuk bunga yang musiman.
Aloe vera memiliki manfaat yang beragam. Contoh manfaat dari Aloe vera yaitu sebagai penyubur rambut pada kepala jika lendir yang berdapat di dalam daun Aloe vera dioleskan. Selain itu, Aloe vera dewasa ini sudah dapat dikembangkan sebagai makanan untuk menyeimbangkan suhu dalam tubuh.

Divisi   : Magnoliopyta
Classis : Liliopsida
Subclassis        : Lillidae
Ordo    : Iridales
Family : Iridaceae
Genus  : Gladiolus
Spesies : Gladiolus gandavensis
Gladiolus gandavensis dikenal pula dengan nama lokal Gladiol. Tanaman Gladiolus gandavensis terlihat memiliki kekhasan yaitu terdapatnya braktea. Tumbuhan Gladiolus gandavensis terlihat begitu unik dan sangat indah, oleh karena itulah, Gladiolus gandavensis biasa dimanfaatkan sebagai tanaman hias. 
Gladiolus gandavensis terlihat termasuk ke dalam tumbuhan semak. Tumbuhan Gladiolus gandavensis, pada bagian batangnya tumbuh secara monopodial. Bentuk batang Gladiolus gandavensis terlihat bulat.
 Daun Gladiolus gandavensis terlihat bertipe tunggal dengan perletakan daun yang equitan. Bentuk daun dari Gladiolus gandavensis yaitu terlihat berbentuk pita. Pertulangan Gladiolus gandavensis terlihat dejajar. Bagian tepi daun Gladiolus gandavensis terlihat rata. Ujung daun Gladiolus gandavensis yaitu terlihat akutus. Sedangkan pangkal daun Gladiolus gandavensis terlihat berpelepah.
Bunga Gladiolus gandavensis terlihat berjenis tunggal. Kerangka bunga Gladiolus gandavensis terlihat resemosa. Sedangkan simetri bunga Gladiolus gandavensis yaitu zigomorf.
Bunga Gladiolus gandavensis  memiliki tenda bunga. Jumlah helaian tenda bunga Gladiolus gandavensis terdapat enam buah dengan warnanya yang berwarna kuning. Bagian tenda bunga tersebut menyerupai kelopak.
Gladiolus gandavensis termasuk ke dalam tanaman yang distribusi seksnya monoecious. Terdapat benang sari dan putik pada satu bunga Gladiolus gandavensis

Divisi   : Magnoliopyta
Classis : Liliopsida
Subclassis        : Lillidae
Ordo    : Agavales
Family : Agavaceae
Genus  : Sanseviera
Spesies : Sanseviera trifasciata
Sanseviera trifasciata biasanya dikenal dengan nama lokal lidah mertua. Tumbuhan Sanseviera trifasciata terlihat termasuk ke dalam tumbuhan herba dengan pola pertumbuhan monopodial. Batang Sanseviera trifasciata terlihat berbentuk bulat.
Daun Sanseviera trifasciata terlihat berjenis tunggal. Bentuk daun Sanseviera trifasciata terlihat equitant, yaitu menyerupai roset batang. Bentuk daun Sanseviera trifasciata yaitu bulat telur lanset. Pertulangan daun Sanseviera trifasciata berbentuk sejajar. Bagian tepi daun Sanseviera trifasciata yaitu terlihat rata. Sedangkan ujung daun Sanseviera trifasciata terlihat kaudatus dengan pangkal daun yang berpelepah.

Divisi   : Magnoliopyta
Classis : Liliopsida
Subclassis        : Lillidae
Ordo    : Orcidales
Family : Orcidaceae
Genus  : Phalaenopsis
Spesies : Phalaenopsis amabilis
Tanaman anggrek begitu unik dan indah. Oleh karena itu, tanaman anggrek biasanya dijadikan sebagai tanaman hias. Banyak sekali jenis-jenis anggrek yang dapat tumbuh subur di Indonesia. Salah satu jenis tanaman anggrek yang tumbuh subur di Indonesia adalah jenis anggrek bulan atau dikenal pula dengan nama ilmiah Phalaenopsis amabilis.
Phalaenopsis amabilis terlihat termasuk tanaman herba. Batang Phalaenopsis amabilis terlihat tumbuh secara monopodial. Batang Phalaenopsis amabilis terlihat berbentuk bulat.
Daun Phalaenopsis amabilis terlihat berjenis tunggal. Letak daun Phalaenopsis amabilis terlihat dustikha atau bersilang. Bentuk daun Phalaenopsis amabilis terlihat bulat telur lanset dengan pertulangan daun yang sejajar. Bagian tepi daun Phalaenopsis amabilis terlihat rata. Sedangkan ujung daun Phalaenopsis amabilis obtusus dengan pangkal daun yang berpelepah.
Bunga Phalaenopsis amabilis berjenis tunggal dengan karangan bunga rasemosa. Simetri perbungaan Phalaenopsis amabilis terlihat zigomorf. Phalaenopsis amabilis terlihat memiliki mahkota yang berwarna ungu dengan jumlah helaian dua buah. Terdapat pula bagian tenda bunga yang berjumlah tiga helai dan berwarna ungu.
Phalaenopsis amabilis tergolong tanaman yang berdistribusi seks monoecious. Phalaenopsis amabilis terlihat memiliki benang sari dan putik pada satu bunga. Bagian putik dan benang sari tersebut terdapat di dalam kolumna, yaitu tempat berkumpulnya alat reproduksi
Phalaenopsis amabilis memiliki kekhasan yaitu terdapatnya brektea. Selain itu, kekhasan lainnya yaitu terdapat pula labelum atau lidah pada bagian bunga Phalaenopsis amabili. Bagian labelum tersebut berfungsi untuk menarik serangga.



G. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dibuat, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1.      Ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Lillidae yaitu termasuk tumbuhan herba yang besah dan tidak berkayu.
2.      Ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family-family yang ada dalam Subclassis Lillidae yaitu sebagai berikut:
a.    Family  Liliaceae: Aloe vera (Lidah buaya) yaitu memiliki tuber dan terdapatnya duri pada bagian tepi daun.
b.    Family Iridaceae: Gladiolus gandavensis (Gladiol) yaitu terdapatnya braktea dan tenda bunga.
c.    Family Agavaceae: Sanseviera trifasciata (Lidah Mertua) yaitu terdapatnya tuber.
d.   Family Orcidaceae: Phalaenopsis amabilis (Anggrek Bulan) yaitu terdapatnya braktea, labelum, dan kolumna.

 

H.  PERTANYAAN
1.    Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Lillidae?
2.    Jelaskan kekhasan Gladiolus gandavensis?
3.    Tuliskan dan jelaskan spesies tumbuhan anggota Subclassis Lillidae yang berperan sebagai tanaman hias?
4.    Jelaskan perbedaan dari Pinophyta dengan Magnoliopsida?
5.    Jelaskan perbedaan dari Magnoliopsida dengan Liliopsida?

JAWABAN
1.      Ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Lillidae yaitu berupa terna dengah rimpang atau umbi lapis, kadang-ladang semak atau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal tersebar pada batang atau terkumpulsebagai roset akar, adakalanya reduksi dan cabang-cabang berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai amat membesar dan menarik, kebanyakan banci, aktinimorf atau sedikit zygomorf. Haiasan bunga merupakan tenda bunga dan merupakan mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa buluh.
2.      Kekhasan Gladiolus gandavensis yaitu memiliki tenda bunga&braktea.
3.      Spesies tumbuhan anggota Subclassis Lillidae yang berperan sebagai tanaman hias yaitu Aloe vera (Lidah buaya) dengan keunikannya terdapat duri di bagian tepi daunnya, Gladiolus gandavensis (Gladiol) dengan kekhasan braktea dan bunganya yang bertenda dan sangat indah, Sanseviera trifasciata (Lidah Mertua) dengan bentuknya yang indah dan kekhasannya memiliki tuber, Phalaenopsis amabilis (Anggrek Bulan) dengan kekhasannya yaitu memiliki labelum dan bunganya sangat indah serta berwarna mencolok.
4.      Perbedaan dari Pinophyta dengan Magnoliopsida yaitu pada Pinophyta alat reproduksinya berupa strobilus, sedangkan pada Magnoliopsida alat  reproduksinya berupa bunga.
5.      Magnoliopsida rata-rata tumbuhannya tinggi-tinggi dan berupa pohon yang berkayu. Sedangkan Liliopsida biasanya tumbuhannya pendek dan berupa herba atau semak.


DAFTAR PUSTAKA

Campbell, A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati.
Nugroho, Hartanto, Purnomo, dkk. 2006. Struktur & Perkembangan Tumbuhan. Bogor: Penerbit Swadaya.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
http://www.plantamor.com diakses pada tanggal 1Mei 2013 pukul 20.00 WIB.


Acara Praktikum VI
LILIOPSIDA
(Subclassis Alismatidae dan Arecidae)

       I.            Tujuan Praktikum
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Alismatidae dan Arecidae.
2.      Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Alismatidae dan Arecidae.
    II.            Landasan Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).
Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut dan tulang daunnya sejajar atau melengkung. Batangnya tidak berkambium, tidak bercabang-cabang, tetapi beruas-ruas. Bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Semua Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili. Beberapa jenis mempunyai habitus pohon, namun kebanyakan berupa herba semusim atau tahunan. Batangnya bercabang sedikit atau tidak sama sekali. Daunnya memiliki pelepah pada pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal dengan tulang daun yang sejajar atau melengkung. Jaringan pembuluh tersusun dalam berkas yang tersebar dalam jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium sehingga hanya terjadi pertumbuhan oleh jaringan primer. Bunga Liliopsida mempunyai bagian bunga dengan jumlah kelipatan 3. (Sudarsono, 2005 : 20-22).
Classis Liliopsida terdiri atas lima subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 2 dari kelima subclassis tersebut adalah sebagai berikut: (Campbell, 2000: 176)
1.      Subclassis Alismatidae
Subclassis Alismatidae mempunyai 4 ordo dan 16 family, Alismatidae mempunyai karakteristik bunga Apokarp, herba akuatik, sistem pembuluh biasanya tidak mengandung lignin,   pollen triaperture, sel tetangga pada stomata kebanyakan 2, pembuluh terbatas pada akar  (Asep, 2013: 15)
Family dari subclassis Alismatidae yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 1 Family (Campbell, 2000: 180) yaitu :
a.      Familia Limnocharitaceae
Daun yang termasuk kategori daun lengkap, habitus batangnya herba, Bunga majemuk, actinomorf, biseksual, sepal 3, gigih. Kelopak 3, putih atau kuning. Benang sari 3-100. Ovarium unggul. Karpel 3 sampai 20. Familia Limnocharitaceae diwakili oleh tanaman Limnocharis flava Genjer)
2.      Subclassis Arecidae
Subkelas Arecidae merupakan Liliopsida yang mempunyai habitus bervariasi , ada yang herba, semak, bahkan pohon. Duduk daun dengan pola tersebar namun ada juga yang roset akar maupun roset batang, bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan ditutupi oleh spatha, perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak bisa dibedakan anatara kaliks dan korolla. Subkelas ini terdiri atas 4 ordo, 5 familia dan kurang lebih 5.600 species (Asep, 2013: 15)
Family dari subclassis Arecidae yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 3 Family (Campbell, 2000: 178) yaitu:
a.      Familia Pandanaceae
Familia yang habitusnya berupa semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar dan rumbuh tegak, bercabang-cabang, atau berupa liana dengan batang-batang memanjat, pada pangkal batang terdapat akar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari bagian batang yang lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya, daun sempit, panjang, bangun pita dengan tepi berduri kecil-kecil tajam, duri kadang-kadang juga pada sisi punggung ibu tulangnya, tersusun dalam garis spiral (spirotich) yang biasanya ada 3, bunga berkelamin tunggal, telanjang tersusun sebagai bunga tongkol yang bersifat majemuk, terdapat pada ujung batang atau dalam ketiak daun-daun pelindung yang besar, seringkali berwarna, bunga jantan dengan atau tanpa putik yang rudimeter, mempunyai banyak benang sari yang terdapat pada sumbu bunga pendek atau panjang, tangkai sari bebas atau berlekatan, kepala sari tegak terdiri atau 2 ruang sari yang masing-masing dapat terbagi lagi dalam ruang-ruang yang lebih kecil. bunga betina tanpa benang sari mandul atau bila ada kecil dengan posisi yang hipogin. Familia Pandanaceae diwakili oleh tanaman Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi)
b.      Familia Araceae
Familia yang habitusnya berupa terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit. Dalam tanah mempunyai rimpang yang memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang memanjat, jarang dengan batang berkayu, daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru berbentuk setelah keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan tersusun sebagai roset akar atau tersebar pada batang atau bersilang dalam 2 baris, helaian bangun jantung atau perisai sering tombak atau anak panah, dengan tangkai yang pada pangkal berubah menjadi upih daun yang seringkali tipis seperti selaput. Bunga kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci atau berkelamin tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga yang banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan membentuk badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kepala sari membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa, pada bunga betina sering terdapat benang sari–benang sari yang mandul. Familia Araceae diwakili oleh tanaman Anthurium crystalinum (Kuping Gajah)
c.       Familia Arecaceae
Familia yang habitusnya berupa semak, pohon atau liana dengan batang sangat pendek hampir tidak ada, atau tinggi besar, ada yang langsing panjang dan bersifat lentur, biasanya tidak bercabang, seringkali penuh dengan dengan sisa-sisa tangkai daun yang lebar berbentuk upih yang tidak gugur, akar pertama yang berasal dari lembaga segera hilang dan diganti dengan akar-akar yang sama besar yang keluar dari pangkal batang, daun tunggal, bercangap, berbagi atau majemuk dengan susunan tulang-tulang menjari atau menyirip, biasanya besar, panjangnya dapat mencapai beberapa meter, tersusun sebagai roset batang atau roset akar, pada jenis-jenis yang memanjat, tersebar dalam kuncup, daun berlipat bila telah berkembang biasanya berujung tajam, tepi atau ibu tulang berduri. Bunga kecil, banci atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminya menjadi berkelamin tunggal, berumah satu atau berumah dua, kadang-kadang poligam, tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat seperti malai, biasanya dengan ibu tangkai bunga yang menebal, yang keseluruhanya membentuk yang disebut bunga tongkol. Karangan bunga itu jarang terdapat pada ujung batang, tetapi biasanya diketiak-ketiak daun atau pada batang dibawah roset daun, kebanyakan diselubungi oleh daun pelindung yang disebut seludang bunga, seludang bunga banyak atau sedikit, seperti belulang atau seperti membran. Hiasan bunga ganda, berupa 3 daun kelopak yang terpisah-pisah atau berlekatan dengan susunan seperti genting atau kutub-kutub, dalam bunga jantan biasanya tersusun seperti katup-katup dalam bunga betina seperti genting. Benang sari biasanya 6, tersusun dalam 2 lingkaran, jarang lebih dari 6 ( 3- banyak ) atau hanya 3, bebas satu dari yang lain atau berlekatan, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membungkus, serbuk sari dengan permukaan yang licin jarang berduri. Familia Arecaceae diwakili oleh tanaman Cocos nucifera (Kelapa)

 III.            ALAT DAN BAHAN
A.    Alat                                         B.  Bahan
1.      Lembar hasil pengamatan            1. Limnocharis flava (Genjer)
2.      Alat tulis                                      2. Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi)
     3. Anthurium crystalinum (Kuping Gajah)
                                                     4. Cocos nucifera (Kelapa)









 IV.            Prosedur Kerja
1.      Habitus, pola percabangan, dan bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan diamati.
2.      Filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya diamati.
3.      Bunga di amati dan dibandingkan pada komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.      Perhiasan dan alat kelamin bunga pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5.      Bagian – bagian tumbuhan seperti percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga, braktea, stamen, dan pistilumnya diamati dan diberi nama.




















    V.             
 VI.            Pembahasan
Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili, kelas Liliopsida yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah Subclassis Alismatidae, family dan spesies yang akan diamati pada subkelas ini adalah Family Limnocharitaceae: Limnocharis flava (Genjer), sedangkan Subclassis  Arecidae, family dan spesies yang akan dibahasnya adalah Family Pandanaceae: Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi), Araceae: Anthurium crystalinum (Kuping Gajah), dan Arecaceae: Cocos nucifera (Kelapa). Berikut rincian pembahasannya:

1.      Limnocharis flava (Genjer)
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Alismatidae
Ordo                : Alismatales
Famili              : Limnocharitaceae
Genus              : Limnocharis
Spesies            : Limnocharis flava

Deskripsi tanaman :
Genjer (Limnocharis flava) merupakan tanaman terna, tumbuh di rawa atau kolam berlumpur yang banyak airnya. Konon asalnya dari Amerika, terutama bagian negara beriklim tropis. Selain daunnya, bunga genjer muda juga enak dijadikan masakan. (Putri, 2009)
Morfologi tanaman :
Limnocharis flava (Genjer) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Alismatidae family Limnocharitaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya segitiga berarah tegak lurus ke atas. (Tjitrosoepomo, 2009: 76)  Daunnya tunggal,  letak daun roset akar (equitant), bentuk daunnya jantung (cordate), ujungnya runcing (accutus), dengan pangkal daunnya jantung (Cordate), bagian tepi daun bergelombang (undulatus) dan memiliki pertulangan melengkung, jadi berdasarkan kelengkapan daun, tanaman genjer ini termasuk pada daun lengkap. Tumbuhan genjer ini biasa hidup di air, sawah ataupun rawa-rawa, apabila dilihat tanaman ini mempunyai akar serabut yang masuk ke dalam lumpur. (Dasuki, 1992: 20) Termasuk bunga majemuk, bunga pada tanaman genjer ini terdapat di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaries). Majemuk, karangan bunga pada tumbuhan ini adalah umbela komposira dengan simetri bunga zygomorf, bentuk payung, di ketiak daun, terdiri dari 3-15 kuntum, tangkai panjang 15-25 cm, hijau, kelopak lepas, bentuk kuku, hijau, tenda bunganya corrolinus, benang sari 3, tangkaj putik kuning, kepala putik bulat, mahkota lepas, ujung melengkung ke dalam, kuning, polypetalus. Dengan distribusi seksnya monoceus.  Genjer cocok diolah menjadi tumisan, lalap, pecel, campuran gado-gado atau dibuat sayur bobor. (Tjitrosoepomo, 2009: 122)

2.      Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi)
Kerajaan          : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subclass          : Arecidae
Ordo                : Pandanales
Famili  : Pandanaceae
Genus  : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius
Deskripsi tanaman :
Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi) merupakan jenis tumbuhan monokotil dari famili Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh. (Anonim, 2013)

Morfologi :
Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Arecidae family Pandanaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu dengan pola percabangan menggarpu atau dikotom serta segi penampang batangnya bulat berbuku – buku menjalar. (Dasuki, 1992: 20) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya equitant, bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), permukaan daun licin, Daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih dan tangkai daun hanya memiliki helaian saja. (Tjitrosoepomo, 2009: 7) Berakar gantung (radix aereus), tumbuh menjalar, akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang. Pandan wangi biasanya dimanfaatkan sebagai obat kuat (tonikum), penambah nafsu makan (amara), lemah saraf (neurasthenia), rematik dan pegal linu, penenang, rambut rontok, mengitamkan rambut, dan ketombe.  (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
3.      Anthurium crystalinum (Kuping Gajah)

Kerajaan                      : Plantae
Divisi                  : Magnoliophyta
Kelas                  : Liliopsida
Subclass                   : Arecidae
Ordo                   : Arales
Famili                 : Araceae
Genus                 : Anthurium
Spesies               : Anthurium crystalinum
Deskripsi tanaman :
Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) adalah tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron,keladi hias, dan alokasia. tanaman ini termasuk jenis tanaman evergreen atau tidak mengenal masa dormansi. Dialam, biasanya tanaman ini hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial di dasar hutan.(Anonim, 2013)
Morfologi :
Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Arecidae family Araceae. Spesies ini memiliki habitus herba pola percabangan monopodial, bentuk penampang batangnya bulat berair. (Tjitrosoepomo, 2009: 72) Jenis daun tunggal, duduk daun roset batang (equitant), bentuk daun jantung (cordaate), ujung daun meruncing (accminautus), pangkal daunnya jantung (cordate),  pertulangan menjari (palmatus) keputih-putihan, tepi daun bergelombang (undulate). Akarnya serabut. (Dasuki, 1992: 20) Bunga majemuk kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci atau berkelamin tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga yang banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan membentuk badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kelopak bulat halus, kepala sari kuning membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa, pada bunga betina sering terdapat benang sari–benang sari yang mandul. Distribusi seksnya dioceous. Perkembang biakkannya secara vegetative dengan potongan batang dan generative dengan biji. Kuping gajah berkhasiat sebagai obat bengkak pada tenggorokan dan mulut. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)

4.      Cocos nucifera (Kelapa)
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
 Subclass         : Arecidae
Ordo             : Arecales
Famili                       : Arecaceae
Genus                       : Cocos
Spesies                    : Cocos nucifera


Deskripsi tanaman:
Cocos nucifera (Kelapa) merupakan satu jenis tumbuhan dari keluarga Areaceae termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai ukuran buah yantg cukup besar. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Cocos nucifera (Kelapa) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Arecidae family Arecaceae. Spesies ini memiliki habitus berupa pohon, dengan percabangan monoodial, dan bentuk segi penampang batangnya bulat tegak lurus beruas – ruas. (Tjitrosoepomo, 2009: 72) Daun dengan jenis daun majemuk, tangkai daun melekat pada buku-buku batang dengan filotaksis roset batang (berselang – seling) memiliki daun dengan bentuk daun seperti pita, dengan pertulangan daun sejajar (parallel), tepi daun rata (entire), dengan pangkal daun tumpul (obtuse). Dan untuk ujung daunnya meruncing (accuminatus), pada daun muda berwarna kuning dan tua berwarna hijau. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. (Dasuki, 1992: 20) Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase padatannya mengendap pada dinding endokarp seiring dengan semakin tuanya buah; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos). Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika, hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)





VII.            Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Alismatidae dan Arecidae merupakan subkelas dari kelas Liliopsida.
2.      Subclassis Alismatidae, spesies yang telah diamati pada subkelas ini Limnocharis flava (Genjer), sedangkan Subclassis  Arecidae, spesies yang telah diamati adalah \ Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi), Anthurium crystalinum (Kuping Gajah), dan Cocos nucifera (Kelapa).
3.      Limnocharis flava (Genjer) dari family Limnocharitaceae: Habitus herba, daunnya tunggal, akar serabut yang masuk ke dalam lumpur, termasuk bunga majemuk, karangan bunga pada tumbuhan ini adalah umbela komposira dengan simetri bunga zygomorf, bentuk payung, di ketiak daun, terdiri dari 3-15 kuntum, tenda bunganya corrolinus, benang sari 3, tangkai putik kuning, kepala putik bulat, mahkota lepas dan polypetalus, kelopak lepas, dengan distribusi seksnya monoceus.
4.      Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi) dari family Pandanaceae: Habitus perdu, berdaun tunggal, berakar gantung (radix aereus), tumbuh menjalar, biasanya dimanfaatkan sebagai obat kuat (tonikum), penambah nafsu makan (amara), lemah saraf (neurasthenia), rematik dan pegal linu, penenang, rambut rontok, mengitamkan rambut, dan ketombe.
5.      Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) dari family Araceae: Habitus herba, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), akarnya serabut, bunga majemuk kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8, kelopak bulat halus, kepala sari kuning membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa, distribusi seksnya dioceous, perkembang biakkannya secara vegetative dengan potongan batang dan generative dengan biji.
6.      Cocos nucifera (Kelapa) dari family Arecaceae: Habitus berupa pohon, daun majemuk dengan filotaksis roset batang (berselang – seling), akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal.
VIII.            Pertanyaan
1.      Tuliskan ciri – crri khusus tumbuhan yang termasuk kepada subclassis Alismatidae dan Arecidae?
Ciri-ciri khusus pada subclassis Alismatidae yaitu sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya adalah perakaran adventitif (serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan daun parallel (sejajar), kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan daun menjala. Helaian daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah. Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan 4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya uniaperture (punya satu lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein)
Sedangkan ciri-ciri pada subclassis Arecidae mempunyai habitus bervariasi, ada yang herba, semak, bahkan pohon. Duduk daun dengan pola tersebar namun ada juga yang roset akar maupun roset batang, bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan ditutupi oleh spatha, perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak bisa dibedakan antara kaliks dan korolla.

2.      Jelaskan kekhasan dari Limnocharis flava?
kekhasan dari Limnocharis flava atau genjer adalah tumbuhan ini tumbuh di permukaan perairan atau akarnya masuk ke dalam lumpur, tumbuhan tahunan, rimpang tebal dan tegak, tinggi tumbuhan dapat mencapai setengah meter, daun tegak atau miring, tidak mengapung, tangkainya panjang dan berlubang, helainnya bervariasi bentuknya, mahkota bunga berwarna kuning dengan diameter 1.5 cm, kelopak bunga berwarna hijau.

3.      Jelaskan kekhasan dara Cocos nucifera dilihat dari bunganya?
Kekhasan Cocos nucifera adalah Bunga majemuk dan terletak pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, bunga terdiri dari bunga jantan dan betina.bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal.


4.      Jelaskan kekhasan dari Anthurium sp dilihat dari perbungannya?
Bunga Antrium sp berbentuk jantung, umumnya berwarna menyolok dan mengkilap, warna seludang bunga amat bervariasi, misalnya merah cerah, kuning, pink, putih atau bintik bintik merah dengan warna dasar putih atau kombinasi dari warna-warna tersebut.

5.      Tuliskan dan jelaskan family subclassis Arecidae yang anggotanya banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias?
Family pada subclassis Arecidae yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias yaitu dari family Araceae, Ciri khas dari suku Araceae adalah bunga majemuk bertipi tongkaol yang berseludang (spatha). Setiap bunga kecil, uni atau biseksual tetapi tumbuhan umumnya berumah satu. Pada bunga biseksual perhiasan bunga umumnya 4 – 6 atau tidak ada. Pada bunga uniseksual perhiasan bunga tereduksi. Buah umumnya buah baka. Perkembagan tanaman hias sekarang ini sangat pesat, khususnya untuk jenis - jeinis tanaman hias dari familia Acerace seperti Anthurium, Aglaonema, Alocasia, Caladium, Phylodendron dan jenis - jenis tanaman hias lainnya.















DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Dasuki, Undang Ahmad. 1992. Fitografi. Bandung : Pusat Ilmu Hayati ITB
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame. Cirebon: Pusat Laboratorium IAIN.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Anonim. 2013. Pandan Wangi. http://id.wikipedia.org/wiki/Pandan_wangi (diakses tanggal 6 Mei 2013).
Anonim. 2013. Anthurium. http://id.wikipedia.org/wiki/Anthurium (diakses tanggal 6 Mei 2013).
Anonim. 2013. Kelapa. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa (diakses tanggal 6 Mei 2013)
Putri. 2009. Genjer. http://putrrriii.wordpress.com/2009/11/18/genjer-limnocharis-flava/ (diakses tanggal 6 Mei 2013)

PRAKTIKUM VI
LILIOPSIDA
(Subclassis Alismatidae & Subclassis Arecidae)
  1. A.           TUJUAN
    1. Untuk menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Alismatidae & Subclassis Arecidae.
    2. Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Family-family yang ada dalam Subclassis Subclassis Alismatidae & Subclassis Arecidae.
  1. B.            LANDASAN TEORI
Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder, ikatan pembuluhnya terbuka dan tersebar, sistem perakarannya adalah perakaran adentitif (serabut), pada umumnya mempunyai daun yang pertulangannya parallel atau sejajar.(Sriyati. 2009 : 2)
Subclassis Alismatidae mempunyai 4 ordo dan 16 Family. Ordo-ordo yang termasuk kedalam Alismatidae yaitu : Alismatales, Hydrocharitales, Najadales, dan Triuidales. Alismatidae mempunyai karakteristik yang bunganya apokarpus yang terkadang monokarpus, tumbuhannya aquatic, herba dan merupakan tumbuhan yang berpembuluh namun tidak mempunyai lignin yang kuat, sering tereduksi dan pollen trinukleat. Family yang mewakilinya : Family Limnocharitaceae..


  1. Family Limnocharitaceae
Family Limnocharitaceae merupakan tumbuhan dengan perbungaan batang. Daun basal, stomatanya paracitic. Perbungaan scapose, dengan bentuk seludang bunganya yang subtending setiap bunga. Bunga actinomorf, biseksual, soliter atau di pseudoumbels. Sepals 3, terus-menerus. Kelopak 3, putih atau kuning. Benang Sari 3 sampai 100. Superior ovarium. Carpels 3 hingga 20, dalam 1 (jarang 2) whorls, gratis atau basally conate. Ovula 12-100 per carpel dan tersebar di atas permukaan bagian dalam. Buah yang folikel. (Wikipedia. 2013)

Subclassis Arecidae mempunyai 4 ordo dan 5 Family. Ordo-ordo yang termasuk didalam Arecidae yaitu Arecales, Cyclanthales, Pandales, dan Arales. Arecidae mempunyai banyak bunga, biasanya kecil, mempunyai spata yang jelas, dan perbungaannya spandiks. Family yang mewakilinya : Family Araceae, Family Aracaceae dan Family Pandanaceae.
  1. Family Araceae
Family Araceae mempunyai karakteristik terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit, dalam tanah mempunyai rimpang yang memanjang atau seperti umbi, terkadang memanjat, jarang dengan batang yang berkayu. Mempunyai daun yang biasanya tidak banyak, terkadang baru terbentuk setelah keluarnya bunga, tunggal atau berbagi dan majemuk.  (Tjitrosoepomo. 2007 : 461)
  1. Family Aracaceae
Family Aracaceae mempunyai karakteristik semak, pohon atau bahkan liana, batangnya amat pendek hampir tidak ada, ada yang langsing berbentuk panjang dan bersifat lentur, biasanya tidak bercabang. Mempunyai bentuk daun tunggal bercangap berbagi atau majemuk dengan susunan tulang-tulang menjari atau menyirip. (Tjitrosoepomo. 2007 : 459)
  1. Family Pandanaceae
Family Pandanaceae mempunyai karaktersitik yang berupa semak, perdu ataupun pohon dengan batang yang besar dan tumbuh tegak, bercabang-cabang atau berupa liana dengan batang-batang yang memanjat, pada pangkal batangnya terdapat akar tunjang, terkadang akarnya keluar dari bagian batang yang lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya. Mempunyai daun yang sempit, panjang, bangun pita dengan tepi berduri kecil-kecil tajam, dan terkadang durinya pada sisi punggung ibu tulangnya. (Tjitrosoepomo. 2007 : 468)

  1. C.           ALAT  DAN BAHAN
    1. Alat
      1. Lup
      2. Alat tulis
      3. Bahan
      4. Family Limnocharitaceae : Limnocharis flava (Genjer)
      5. Family Pandanaceae        : Pandanus amaryllifolius (Pandan)
      6. Family Araceae                : Anthurium crystalium (Kuping gajah)
      7. Family Arecaceae             : Cocos nucifera (Kelapa)
      8.  
  2. D.           LANGKAH KERJA
    1. Diamati spesimen tumbuhan  yang ada dalam habitus, pola percabangan, dan bentuk segi atau penampang melintangnya
    2. Diamati daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya
    3. Diamati dan dibandingkan bunganya, yaitu pada : komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya
    4. Dianati perhaisan dan alat kelamin bunga, yaitu pada : Corolla, Calyx, perigonium, Stamen, dan Pistium.
    5. Digambar pada bagian-bagian tumbuhan, yaitu : percabangan tumbuhan, penampang memanjang bunga serta braktea, stamen dan pistilum, serta diberi nama bagian-bagaian tumbuhan tersebut.

  1. E.            HASIL PENGAMATAN














  1. F.            PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum yang telah dilakuakan tantang Subclassis Alismatidae dan Subclassis Arecidae, pada subclassis Alismatidae mempunyai karakteristik habitusnya yang berupa herba aquatik yang kebanyakan tumbuhnya didaerah lembab, daun umumnya tunggal, dengan letak yang berseling atau kadang-kadang berhadapan atau berkarang dengan pertulangan daunnya sejajar, daunnya mempunyai pelapah, kemudian subclassis Arecidae mempunyai karakteristik yang berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang mempunyai kayu, memiliki daun yang pertulangannya sejajar dan menjala, untuk lebih lengkapnya pada praktikum yang telah dilakukan akan dibahas beberapa spesies yang mewakili, diantaranya : Family Limnocharitaceae Limnocharis flava (Genjer), Family Pandanaceae Pandanus amaryllifolius (Pandan), Family Araceae Colocoasia esculento (Talas) dan Family Aracaceae Cocos nucifera (Kelapa).
  1. Limnocharis flava (Genjer)
Divisi           : Magnoliophyta
Kelas          : Liliopsida
Sub Kelas   : Alismatidae
Ordo           : Limnocharitaceales
Famili          : Limnocharitaceae
Genus        : Limnocharis
Spesies        : Limnocharis flava
Berdasarkan pengamatan pada Limnocharis flava ini sangat terlihat jelas batangnya yang memiliki habitusnya berupa herba yang banyak mengandung air dan berwarna hijau, monopodial dengan bentuk atau segi penampangnya segitiga.
Limnocharis flava  termasuk dalam family Limnocharitaceae yang mempunyai perbungaan batang, bagian daun terlebar pada genjer terletak pada bagian tengah helaian daun, dengan daunnya yang basal, daunnya termasuk dalam daun tunggal yang mempunyai bentuk melebar atau bundar telur dengan letak yang equitant, memiliki pertulangan yang melengkung, tepi daunnya bergelombang disertai ujung daun yang membundar dan pangkal daun yang berbentuk jantung.
Berdasarkan pada letaknya, bunga pada tanaman Limnocharis flava atau genjer ini terdapat di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaries). Bunga pada tanaman genjer ini merupakan bunga majemuk, dengan bentuk bunga seperti payung, tangkai bunga berwarna hijau. Karangan bunga pada tumbuhan ini adalah umbela komposira dengan simetri bunga zygomorf. Zigomorf merupakan bunga yang bisa dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga tersebut menjadi dua bagian yang sama, dan bunganya termasuk dalam bunga yang sempurna yang terdapat mahkota, putik, benang sari dan putik, dan distribusi seksnya monoceous. (Tjitrosoepomo, 1985 : 149)
Perbanyakan pada genjer secara vegetatif tanpa adanya peleburan antara sel jantan dan betina, dan ada juga yang dengan bijinya  dapat melalui penanaman kembali.
Limnocharis flava atau genjer serung dimanfaatkan sebagai makanan, karena didalam genjer banyak sekali kandungan protein yang bisa kita makan, bukan hanya protein dalam genjer juga terdapat  karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, dan serat. (Viie. 2013)



  1. Pandanus amaryllifolius (Pandan)
Divisi                      : Magnoliophyta
Kelas                       : Liliopsida
Sub kelas    : Arecidae
Ordo                       : Pandanaceales
Family         : Pandanaceae
Genus                     : Pandanus
Spesies        : Pandanus amaryllifolius
Pandanus amaryllifolius termasuk dalam family Pandanaceae yang mempunyai karakteristik berupa semak, perdu ataupun pohon dengan batang yang besar dan tumbuh tegak, bercabang-cabang atau berupa liana dengan batang-batang yang memanjat, pada pangkal batangnya terdapat akar tunjang. (Tjitrosoepomo. 2007 : 468)
Berdasarkan hasil pengamatan habitusnya berupa semak monopodial dengan bentuk atau segi penampang yang bulat, mempunyai daun tunggal dengan letak equitant, pertulangannya sejajar, daunnya juga membentuk pita yang panjang bertepi entire atau rata, ujung daunnya runcing dan pangkal daun yang berpelepah.
Pandan mempunyai kekhasan pada daunnya, daunnya yang wangi sehingga sering dimanfaatkan sebagai pewangi makanan dan sebagainya, menurut penelitian yang dilakukan oleh Ery Wen dalam tugas akhirnya ternyata aroma daun pandan bisa memperpendek waktu tidur pada mencit, karena dalam daun pandan mengandung alkalioda, saponin, flavonoida, tanin dan polifenol. (Ery wen. 2009)
Habitat Pandanus amaryllious atau pandan wangi tumbuh di daerah tropis dan banyak ditanam di halaman atau di kebun. Pandan kadang tumbuh liar di tepi sungai, tepi-tepi rawa, dan di tempat-tempat yang agak lembab, tumbuh subur dari daerah pantai.

  1. Colocoasia esculento (Talas)
Divisi                     : Magnoliphyta
Kelas                       : Liliopsida
Sub kelas    : Arecidae
Ordo                       : Araceales
Family         : Araceae
Genus                     : Colocoasia
Spesies        : Colocoasia esculento
Berdasarkan pada hasil pengamatan pada Limnocharis flava mempunyai daun yang tunggal yang berwarna hijau dan mempunyai garis-garis berwarna hujau agak muda, berbentuk lembaran yang lebar dengan letak yang equitant, pertulangannya menjari dengan bentuk yang berupa anak panah, tepi daunnya bergelombang, ujung daunnya runcing dan pangkal daunnya yang berupa panah dan dan terdapat duri pada ibu tulang daunnya.
Sistem perakaran liar, berserabut, dan dangkal. Batang yang tersimpan dalam tanah yang umum disebut umbi berbentuk pejal, menyilinder atau membulat, biasanya coklat tua, dilengkapi dengan kuncup ketiak yang terdapat di atas lampang daun tempat munculnya umbi baru, tunas atau stolon bentuk perawakan dari Colocoasia esculenta adalah herba monopodial, dilihat dari tangkai daunnya yang berwarna hijau dan mempunyai ruas, tumbuhnya tegak dengan bentuk atau segi penampang batang yang membulat.
Talas atau Colocoasia esculenta diperbanyak secara vegetatif, sedangkan untuk keperluan penangkaran, talas dapat diperbanyak dari bijinya. Umbi utama, potongan umbi maupun anakan umbi dapat ditanam, tetapi tunas dan ujung umbi biasanya lebih baik.
Penyebaran talas-talasan berasal dari daerah rawa dan hutan tropika yang bercurah hujan tinggi, tempat tumbuhnya talasan liar yang melalui seleksi selama awal adanya budidaya, yang diperkirakan sejak 7000 tahun yang lalu, mungkin sebelum budidaya padi, awalnya masuk ke asia adalah dengan adanya pertahanannya terhadap hama dan penyakit. (Adriawati. 2009)
  1. Cocos nucifera (Kelapa)
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                       : Liliopsida
Sub kelas    : Arecidae
Ordo                       : Aracaceales
Family         : Aracaceae
Genus                     : Cocos
Spesies        : Cocos nucivera
Berdasarkan pengamatan pada Cocos nucifera habitusnya berupa pohon  monopodial yang menjulang tinggi ke atas atau berbelok mengikuti arah matahari, dengan bentuk atau segi penampangnya yang bulat, terdapat ruas-ruas,  jarang yang  mempunyai  cabang.
Cocos nucifera memiliki daun majemuk dengan letak roset batang, mempunyai pelepah pertulangannya sejajar dengan bentuk memanjang atau pita, tepi daun rata, ujung daunnya runcing dan pangkal daun yang berpelepah.
Perbungaannya terletak pada  ketiak, ketika muda terlihat seperti tongkol dalam seludang, setelah terbuka tersusun membulir dan spiral, masing-masing dengan 200-300 bunga jantan dan hanya satu sampai beberapa bunga betina dekat bagian pangkal yang gundul. Bunga jantan 1-3 menyatu, melekat, berwarna kuning muda, bunga betina soliter, jauh lebih besar dari bunga jantan. (Proseanet. 2013)
Pohon kelapa merupakan salah satu pohon yang bisa hidup hingga puluhan tahun lamanya, tanaman yang banyak tumbuh diarea pantai, namun tidak hanya dipantai saja banyak tumbuhan kelapa yang hidup didaerah perumahan.
Pohon kelapa atau Cocos nucifera ini termasuk salah satu pohon yang kaya akan manfaat, semua bagian pada pohonnya bisa dimanfaatkan, seperti pada bagian daunnya yang digunakan sebagai bahan pembungkus yang dianyam, pada akarnya yang bisa dijadikan bahan baku pembuatan bir, dan masih banyak lagi manfaat yang bisa diambil dari Cocos nucifera ini.

  1. G.           KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan pada praktikum yang telah dilakukan tentang sub kelas Alismatidae dan Aracidae dapat ditarik kesimpulan :
  1. Karakteristik  dari sub kelas Alismatidae adalah bunganya apokarpus yang terkadang monokarpus, tumbuhannya aquatic, herba dan merupakan tumbuhan yang berpembuluh.
  2. Mempunyai banyak bunga, biasanya kecil, mempunyai spata yang jelas, dan perbungaannya spandiks merupakan karakteristik dari sub kelas Aracidae.
  3. Kekhasan Family Limnocharitaceae adalah daunnya yang basal, tanaman herba aquatiq.
  4. Family Pandanaceae mempunyai kekhasan pada daunnya yang mempunyai aroma wangi.
  5. Family Araceae mempunyai duri pada ibu tulang daunnya, batangnya yang tersimpan dalam tanah yang berbentuk umbi.
  6. Kekhasan dari famili Aracaceae adalah bentuk pohonnya yang menjulang tinggi, bahkan jarang yang bercabang.
  7. H.           PERTANYAAN
    1. Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Subclassis Alismatidae & Subclassis Arecidae ?
    2. Jelaskan kekhasan dari Limnocharis flava ?
    3. Jelaskan kekhasan bunga pada Cocoss nucivera ?
    4. Tulis dan jelaskan Family pada Subclassis Arecidae yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias ?
  8. I.              JAWABAN
    1. Ciri khusus pada sub kelas Alismatidae adalah merupakan tumbuhan herba aquatiq, khususnya pada family Limnocharitaceae dan kekhasan pada tumbuhan Arecaceae adalah pada bunganya dan batangnya yang beruas-ruas.
    2. Kekhasan Limnocharis flava adalah pada batangnya yang mempunyai rongga.
    3. Kekhasan pada bunga Cocos nucifera adalah jumlah bunga jantan lebih banyak dibandingkan bunga betinanya.
    4. Family Aracaceae.






DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Manfaat kelapa. Diakses pada http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2013/01/klasifikasi-serta-manfaat-kelapa.html pada tanggal 27 mei 2013 pukul 13:00
Dasuki, A.U. 1992. Fitografi. Bandung : pusat Ilmu Hayati ITB
Ery Wen. 2009. Penelitian pada pandan. Diakses pada http://eprints.undip.ac.id/8067/1/Ery_Weni_Asmoro.pdf pada tanggal 27 mei 2013 pukul 12:58
Kim. 2012. Genjer. Diakses pada http://kimeni-kim.blogspot.com/2012/11/genjer.html. pada tanggal 27 mei 2013 pukul 04:24
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985.  Morfologi tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Viie. 2013. Manfaat sayur genjer. Diakses pada http://manfaatsayurgenjer.blogspot.com/2013/02/manfaat-sayur-genjer.html pada tanggal 27 mei 2013 pukul 12:59






Tidak ada komentar:

Posting Komentar